Namun, jika Anda merasa sulit untuk tertidur atau tetap tertidur dan menduga Anda mungkin mengalami gangguan tidur.
Apabila mendapati kondisi ini, sebaiknya Anda jangan ragu untuk segera berbicara dengan dokter.
4. Intoleransi makanan
Kepekaan atau intoleransi makanan biasanya menyebabkan gejala seperti ruam, masalah pencernaan, pilek atau sakit kepala.
Tetapi, kelelahan adalah gejala lain dari intoleransi makanan yang sering diabaikan.
Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa kualitas hidup mungkin lebih dipengaruhi oleh kelelahan pada mereka yang sensitif terhadap makanan.
Baca juga: 10 Gejala Keracunan Makanan yang Perlu Diwaspadai
Intoleransi makanan yang umum termasuk gluten, produk susu, telur, kedelai, dan jagung.
Jika Anda curiga bahwa makanan tertentu mungkin membuat Anda lelah, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan ahli alergi atau ahli gizi yang dapat menguji kepekaan Anda terhadap makanan atau meresepkan diet eliminasi untuk menentukan makanan mana yang bermasalah.
5. Tidak makan cukup kalori
Mengonsumsi terlalu sedikit kalori dapat menyebabkan perasaan lelah.
Kalori adalah satuan energi yang ditemukan dalam makanan.
Tubuh Anda menggunakannya untuk bergerak dan memicu proses seperti bernapas dan mempertahankan suhu tubuh yang konstan.
Ketika Anda makan terlalu sedikit kalori, metabolisme Anda melambat untuk menghemat energi, yang berpotensi menyebabkan kelelahan.
Tubuh Anda dapat berfungsi dalam kisaran kalori tergantung pada berat badan, tinggi badan, usia, dan faktor lainnya.
Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan
Namun, kebanyakan orang membutuhkan minimal 1.200 kalori per hari untuk mencegah perlambatan metabolisme.
Para ahli percaya bahwa meskipun metabolisme menurun seiring bertambahnya usia, orang tua mungkin perlu makan di atas kisaran kalori mereka untuk melakukan fungsi normal tanpa menjadi lelah.
Selain itu, sulit untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral Anda saat asupan kalori terlalu rendah.
Kekurangan vitamin D, zat besi dan nutrisi penting lainnya juga dapat menyebabkan kelelahan.
Untuk menjaga tingkat energi Anda, hindari pemotongan drastis dalam asupan kalori, bahkan jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan.
Anda dapat menghitung kebutuhan kalori Anda menggunakan kalkulator kalori di artikel ini.
6. Tidur pada waktu yang salah
Selain kurang tidur, tidur pada waktu yang salah bisa mengurangi energi Anda.
Tidur di siang hari, bukan di malam hari, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda, yang merupakan perubahan biologis yang terjadi sebagai respons terhadap terang dan gelap selama siklus 24 jam.
Baca juga: Jangan Keliru, Ini Durasi Tidur Siang yang Paling Baik untuk Kesehatan
Penelitian telah menemukan bahwa ketika pola tidur Anda tidak selaras dengan ritme sirkadian Anda, kelelahan kronis dapat berkembang.
Kondisi ini adalah masalah umum di antara orang-orang yang melakukan kerja shift atau malam.
Pakar tidur memperkirakan bahwa 2–5 persen dari semua pekerja shift menderita gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan atau gangguan tidur selama satu bulan atau lebih.
Terlebih lagi, terjaga di malam hari selama satu atau dua hari dapat menyebabkan kelelahan.
Dalam sebuah penelitian, pria muda yang sehat diizinkan untuk tidur tujuh jam atau kurang dari lima jam sebelum tetap terjaga selama 21-23 jam.
Tingkat kelelahan mereka meningkat sebelum dan sesudah tidur, terlepas dari berapa jam mereka tidur.
Jadi, yang terbaik adalah tidur pada malam hari jika memungkinkan.
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Insomnia yang Baik Dilakukan
Namun, jika pekerjaan Anda melibatkan kerja shift, ada strategi untuk melatih kembali jam tubuh Anda, yang akan meningkatkan tingkat energi Anda.
Dalam sebuah penelitian, pekerja shift melaporkan kelelahan yang berkurang secara signifikan dan suasana hati yang lebih baik setelah terpapar cahaya terang, mengenakan kacamata hitam di luar dan tidur dalam kegelapan total.
Menggunakan kacamata untuk memblokir cahaya biru juga dapat membantu orang yang melakukan kerja shift.
7. Tidak mendapatkan cukup protein
Asupan protein yang tidak memadai dapat menyebabkan kelelahan.
Mengonsumsi protein telah terbukti meningkatkan laju metabolisme lebih dari karbohidrat atau lemak.
Selain membantu menurunkan berat badan, asupan protein juga dapat membantu mencegah kelelahan.
Dalam sebuah penelitian, tingkat kelelahan yang dilaporkan sendiri secara signifikan lebih rendah di antara mahasiswa Korea yang melaporkan makan makanan berprotein tinggi seperti ikan, daging, telur, dan kacang-kacangan setidaknya dua kali sehari.
Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi