Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Alasan Merokok Dapat Merusak Kesehatan Mata

Kompas.com - 02/02/2021, 12:12 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Merokok selama ini dikenal sebagai biang utama penyebab penyakit jantung, paru-paru, dan sejumlah kanker.

Bahaya kebiasaan merokok tak berhenti di situ. Merokok ternyata juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan.

Melansir American Academy of Ophthalmology, berikut beberapa alasan kenapa merokok dapat merusak kesehatan mata:

Baca juga: 7 Cara Mengobati Mata Bintitan dengan Cepat

1. Menyebabkan mata kering

Merokok dapat menyebabkan mata lebih kering. Orang yang merokok produksi air matanya bisa berkurang.

Gejala mata kering di antaranya mata gatal, perih, terasa panas, atau kemerahan.

2. Meningkatkan risiko katarak

Perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena katarak. Gangguan kesehatan mata ini membuat lensa mata bermasalah.

Gejala katarak yang khas yakni pandangan kabur, pandangan terasa kusam, pudar, atau kekuningan. Katarak hanya bisa disembuhkan dengan operasi.

Baca juga: Apa itu Operasi Lasik Mata?

3. Memicu penyakit degenerasi makula

Orang lanjut usia rentan terkena penyakit degenerasi makula. Gangguan penglihatan ini menyebabkan penderitanya tidak bisa melihat dengan jelas atau detail.

Penyakit degenerasi makula terjadi ketika bagian retina bernama makula rusak. Masalah kesehatan mata ini tidak bisa diobati.

Penelitian menunjukkan, perokok dan mantan perokok lebih berpeluang terkena penyakit degenerasi makula ketimbang orang yang tidak merokok.

4. Meningkatkan risiko retinopati diabetik

Alasan merokok dapat merusak kesehatan mata lainnya yakni meningkatkan risiko retinopati diabetik.

Retinopati diabetik terjadi ketika pembuluh darah di mata rusak. Dampaknya, penderita penglihatannya kabur, terdistorsi, atau buta.

Retinopati diabetik hanya bisa diatasi dengan pengobatan intensif dan operasi.

Baca juga: 13 Penyebab Mata Berair dan Cara Mengobatinya

5. Merusak saraf optik

Perokok lebih berisiko terkena gangguan saraf optik ketimbang orang yang tidak merokok.

Saraf optik adalah saraf yang menghubungkan mata ke otak. Kerusakan saraf ini bisa berujung kebutaan.

6. Menyebabkan uveitis

Merokok dapat menyebabkan penyakit uveitis atau peradangan pada lapisan tengah dinding mata.

Gejala uveitis yakni mata merah, bengkak, nyeri, dan indra penglihatan terganggu.

7. Memperparah grave’s disease

Grave’s disease adalah gangguan tiroid yang ditandai dengan gejala mata seolah melotot.

Penderita grave’s disease sekaligus perokok mengalami gangguan mata yang lebi parah ketimbang penderita nonperokok.

Saking parahnya grave's disease, ada penderita yang sampai kehilangan penglihatan.

Baca juga: 7 Alasan Medis Mata Kedutan Bisa Jadi Pertanda Apa

8. Merusak kesehatan mata bayi di dalam kandungan

Bahaya merokok pada kesehatan mata bagi ibu hamil bisa fatal bagi janin dalam kandunga.

Ibu hamil yang merokok risikonya terkena meningitis bakterial naik lima kali lipat.

Penyakit ini membuat jaringan di sekitar otak membengkak, memicu infeksi mata, sampai masalah penglihatan lainnya.

Mengingat bahaya merokok dapat merusak kesehatan mata, ada baiknya perokok menimbang beberapa risiko di atas.

Jika sulit menghentikan kebiasaan buruk ini, coba ikuti terapi berhenti merokok yang tersedia di sejumlah puskesmas, rumah sakit, atau penyedia layanan kesehatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Remaja 19 Tahun Alami Alzheimer, Kenali Gejalanya Sejak Dini
Health
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Virus Hanta yang Ditemukan di Indonesia Bahaya atau Tidak? Ini Penjelasannya…
Health
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Virus Hanta Bisa Menyebar dari Makanan dan Rumah Kotor, Ini Cara Menghindarinya
Health
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Jangan Anggap Sepele, Ini Gejala Infeksi Virus Hanta yang Dapat Menyerang Tubuh
Health
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Alat Tes Deteksi Dini Kanker Asal Jepang Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Health
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Pengapuran Lutut Apakah Harus Operasi? Ini Penjelasan Dokter...
Health
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Dari Sunjay Kapur Meninggal, Apa Tertelan Lebah Bisa Sebabkan Serangan Jantung?
Health
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Waspada Virus Hanta, Kemenkes Laporkan 8 Kasus di Indonesia
Health
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Miliuner India Sunjay Kapur Meninggal Usai Diduga Menelan Lebah
Health
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Demam Mulai Turun Bukan Berarti Sembuh, Justru Fase Paling Mematikan DBD Bisa Dimulai
Health
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Demam Biasa Bisa Sembuh, Tapi Demam Berdarah Bisa Berujung Maut Bila Tak Ditangani
Health
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Remaja 19 Tahun Diduga Alami Alzheimer, Kasus Termuda yang Pernah Dilaporkan
Health
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Alami Stevens Johnson Syndrome, Apakah Bahaya?
Health
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Sakit Kulit Jokowi Dituding Stevens Johnson Syndrome, Kenali Ruam Khas Penyakit Ini…
Health
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Jokowi Sakit Kulit Dituding Steven Johnson Syndrome, Ketahui Ini Faktanya…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau