KOMPAS.com – Sekilas, diet sepertinya menjadi jawaban yang jelas jika kita ingin menurunkan berat badan.
Seperti diketahui, kita bisa menambah berat badan saat kita mengasup atau mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang kita butuhkan.
Oleh karena itu, mengurangi asupan kalori secara alami akan menjadi kunci penurunan berat badan.
Baca juga: Bagaimana Serat Bisa Bantu Turunkan Berat Badan?
Namun, pengurangan ini biasanya tidak berkelanjutan.
Merangkum WebMD, diet sering kali dilakukan dalam jangka waktu tertentu dan bertujuan menurunkan atau mencapai berat badan yang diinginkan. Setelah tujuan ini tercapai, program diet pun akan dihentikan.
Di mana, orang-orang cenderung akan kembali ke kebiasaan lama mereka.
Lebih buruk lagi, rasa kekurangan bisa jadi akan membuat orang-orang makan lebih banyak, menyebabkan mereka mengembalikan semua berat badan yang awalnya hilang.
Jika diet saja tidak mengarah pada penurunan berat badan yang berkelanjutan, apakah hanya olahraga bisa berhasil?
Jawabannya adalah tidak, berdasarkan sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Strength and Conditioning Research.
Baca juga: 13 Menu Sarapan untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Sebagai bagian dari studi tersebut, para peneliti dari Arizona State University di AS meminta 81 wanita yang mengalami kelebihan berat badan untuk mengikuti program kebugaran.
Selama penelitian selama tiga bulan, para partisipan diminta untuk melakukan latihan treadmill tiga kali seminggu, tetapi kebiasaan makan mereka tidak dipantau.
Tiga bulan kemudian, 70 persen partisipan memperoleh massa lemak selama program, meskipun aktivitas mereka meningkat.
Meski studi tersebut tidak dapat menyimpulkan alasan pasti untuk kenaikan berat badan, para peneliti percaya bahwa partisipan yang menambah berat badan mengonsumsi lebih banyak makanan dan meningkatkan asupan kalori mereka.
Ini karena partisipan percaya bahwa mereka telah membakar cukup banyak kilokalori dari olahraga untuk membenarkan adanya makanan tambahan.
Jadi, diet maupun olahraga sama-sama penting dan tidak bisa dipisahkan. Pembatasan kalori dan olahraga teratur dalam jangka panjang adalah cara paling aman dan berkelanjutan untuk mengurangi berat badan.
Baca juga: 3 Alasan Makan Perlahan Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Jumlah total kalori yang Anda bakar untuk energi setiap hari adalah total pengeluaran energi harian Anda.
Untuk menurunkan berat badan, jumlah kalori yang Anda bakar harus lebih tinggi dari asupan kalori Anda.
Dengan makan dalam jumlah yang sama sambil berolahraga lebih banyak, defisit energi berkelanjutan, di mana kalori yang dikonsumsi lebih sedikit daripada kalori yang dibakar, dapat terwujud.
Olahraga teratur juga dapat membantu meningkatkan laju metabolisme, sehingga tubuh akan membakar kalori lebih efisien.
Melansir Health Line, hanya defisit energi harian 500 hingga 1.000 kkal akan memungkinkan Anda kehilangan antara 0,5 kg hingga 1 kg per minggu.
Jadi, jika asupan kalori harian Anda sekitar 1.500, Anda harus mencoba membakar sekitar 2.000 hingga 2.500 kalori sehari melalui aktivitas harian Anda, jika Anda ingin menurunkan berat badan dan lemak berlebih.
Baca juga: 9 Tips Diet Rendah Karbohidrat untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Saat melakukan program diet, ingatlah pedoman My Healthy Plate, yakni isi seperempat piring Anda dengan biji-bijian, seperempat dengan protein, dan separuh sisanya dengan dua porsi buah dan sayuran yang direkomendasikan per hari untuk makanan yang seimbang.
Setelah makanan Anda selesai, sekarang saatnya untuk mengeluarkan keringat dengan melakukan olahraga teratur.
Menurut American College of Sports Medicine, 150 hingga 250 menit olahraga dengan intensitas sedang dalam seminggu dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat.
Latihan intensitas sedang akan membuat Anda terengah-engah tetapi masih bisa mengucapkan tiga hingga empat kata sekaligus.
Berolahraga bisa jadi berat bagi tubuh Anda, terutama jika Anda tidak terbiasa melakukannya.
Semakin berat Anda, semakin banyak tekanan yang Anda berikan pada sendi tungkai bawah.
Jika Anda memiliki kelebihan berat badan, Anda mungkin ingin mencoba berenang untuk meminimalkan dampak pada lutut dan persendian.
Saat Anda mulai merasa lebih nyaman dengan olahraga, cobalah aktivitas lain seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda.
Namun, akan lebih baik, berkonsultasilah dengan dokter lebih dulu sebelum memulai program olahraga apa pun, dan berhati-hatilah saat berolahraga.
Baca juga: 10 Kebiasaan Pagi untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.