Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bisa Kolesterol Tinggi Karena Keturunan?

Kompas.com - 22/03/2021, 08:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Kolesterol total juga kadang-kadang disebut kolesterol serum. Itu adalah jumlah kolesterol LDL dan HDL dan 20 persen trigliserida Anda.

Kolesterol LDL dan kolesterol total dapat digunakan sebagai indikator risiko terkena penyakit kardiovaskular dan komplikasi lainnya.

Berbagai faktor risiko dapat berkontribusi pada tingkat kolesterol yang tidak sehat.

Ini termasuk:

  • Genetika
  • Pilihan gaya hidup
  • Kombinasi keduanya

Berikut penjelasannya:

1. Mengenal hiperkolesterolemia familial, kolesterol tinggi yang diturunkan

Gejala pembekuan darah di otak tak hanya sakit kepala. Penderita juga bisa merasakan gangguan penglihatan sampai koordinasi tubuh.

Melansir Health Line, jika Anda memiliki kerabat dekat, seperti orang tua, saudara kandung, atau kakek-nenek yang memiliki kadar kolesterol tinggi, kemungkinan besar Anda akan mengidapnya sendiri.

Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari

Hal ini sebagian besar disebabkan oleh penerusan gen dari orang tua ke anak-anak yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, seperti gen yang mengkode reseptor yang rusak atau cacat.

Kondisi ini dikenal sebagai hiperkolesterolemia familial.

Hiperkolesterolemia familial adalah bentuk kolesterol tinggi yang diturunkan.

Orang dengan hiperkolesterolemia familial pada umumnya memiliki kadar kolesterol lebih tinggi daripada orang tanpa kondisi ini, meskipun ada pilihan gaya hidup.

Hal itu dikarenakan, orang dengan kondisi hiperkolesterolemia familial tidak dapat mengatur kadar kolesterol seefisien orang lain.

Orang dengan hiperkolesterolemia familial tidak dapat mengontrol kolesterol hanya melalui diet dan olahraga. Penderita mungkin juga perlu menggunakan obat-obatan.

Namun perlu dipahami, memiliki risiko genetik untuk kolesterol tinggi tidak menjamin bahwa Anda akan memiliki kolesterol tinggi. Itu hanya berarti Anda memiliki peningkatan risiko terhadap kolesterol tinggi.

Jika Anda merasa berisiko terkena hiperkolesterolemia familial, dokter mungkin merekomendasikan pengujian genetik.

Baca juga: 9 Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai

Pengujian genetik dapat mengidentifikasi gen yang salah dan menentukan apakah Anda menderita hiperkolesterolemia familial atau tidak.

Jika Anda ternyata positif hiperkolesterolemia familial, Anda mungkin memerlukan panel lipid (tes kolesterol) yang lebih sering.

Dokter dapat membantu Anda mengelola kolesterol dan memantau tingkat Anda, sehingga jika Anda mengembangkan kolesterol tinggi, Anda dapat segera memulai pengobatan.

2. Obesitas atau lingkar pinggang besar

Beberapa orang secara genetik cenderung mengalami obesitas atau lingkar pinggang yang besar.

Sementara, keduanya dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.

Faktor gaya hidup juga berperan dalam kedua faktor risiko tersebut.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Obesitas didefinisikan sebagai indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com