Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Bahaya Darah Tinggi pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 08/04/2021, 20:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Berikut ini adalah klasifikasi hipertensi pada ibu hamil untuk diketahui:

Tekanan darah tingi adalah kondisi ketika tekanan sistolik mulai dari 120 hingga 129 mmHg dan tekanan diastolik di bawah 80 mmHg.

Tekanan darah tinggi cenderung menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu kecuali diambil langkah-langkah untuk mengontrol tekanan darah.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Hipertensi stadium 1 adalah tekanan sistolik yang berkisar antara 130 hingga 139 mmHg atau tekanan diastolik mulai dari 80 hingga 89 mmHg.

  • Hipertensi stadium 2

Hipertensi yang lebih parah, yakni hipertensi stadium 2 adalah tekanan sistolik 140 mmHg atau lebih tinggi atau tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih tinggi.

Sementara itu, merangkum Health Line, setelah 20 minggu kehamilan, tekanan darah pada ibu hamil yang melebihi 140/90 mmHg (berdasarkan hasil pengukuran pada dua kesempatan atau lebih) bisa disebut sebagai hipertensi gestasional.

Gejala preeklamsia

Selain tekanan darah tinggi, tanda dan gejala preeklamsia lainnya pada ibu hamil dapat berupa:

  • Kelebihan protein dalam urine (proteinuria) atau tanda tambahan masalah ginjal
  • Sakit kepala parah
  • Perubahan penglihatan, termasuk kehilangan penglihatan sementara, penglihatan kabur atau sensitivitas cahaya
  • Sakit perut bagian atas, biasanya di bawah tulang rusuk di sisi kanan
  • Mual atau muntah
  • Keluaran urine menurun
  • Penurunan tingkat trombosit dalam darah (trombositopenia)
  • Gangguan fungsi hati
  • Sesak napas, disebabkan oleh adanya cairan di paru-paru
  • Penambahan berat badan dan pembengkakan yang tiba-tiba (edema), terutama di bagian wajah dan tangan sering kali menyertai preeklamsia.

Tapi kondisi ini juga bisa terjadi pada banyak kehamilan normal. Jadi penambahan berat badan dan pembengkakan tidak dianggap sebagai tanda-tanda preeklamsia yang dapat diandalkan.

Baca juga: Benarkah Urine Penderita Diabetes Terasa Manis?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau