KOMPAS.com - Ramadhan 2021 bisa dibilang berbeda dengan bulan puasa di tahun-tahun sebelumnya. Sebab, kita harus menjalaninya di tengah situasi pandemi.
Sebagian besar dari kita mungkin bertanya-tanya bagaimana caranya menjalani ibadah Ramadhan namun tubuh tetap bugar dan terhindar dari virus Corona.
Lalu bagaimana cara aman menjalani Ramadhan di suasana pandemi ini?
Ketika Ramadhan, umat muslim biasanya menjalani ibadah tarawih atau itikah di masjid.
Hal ini tentu dilematis karena kita disarankan untuk melakukan aktivitas di dalam rumah saja demi menghindari infeksi virus Corona ini.
Tempat ibadah pun sempat ditutup ketika awal pandemi masuk ke Indonesia ini.
Baca juga: 4 Tips Berpuasa untuk Penderita GERD
Bagi Anda yang termasuk kelompok rentan, sebaiknya tetap beribadah di rumah saja.
Jika sedang sakit (demam, batuk, pilek, diare, dan sejenisnya), lebih baik beribadah di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit.
Puasa sepanjang hari juga dapat berdampak pada penurunan imunitas tubuh. Jadi penting untuk memastikan Anda mendapatkan kalori yang cukup setelah berbuka dan sahur.
Pastikan makanan yang Anda konsumsi saat sahur dan berbuka mengandung makronutrien seperti karbohidrat, protein dan lemak.
Anda juga harus memenuhi mikronutrien seperti vitamin C dan zat besi selama berpuasa.
Kandungan nutrisi dan vitamin bisa didapatkan dari sayur mayur, buah-buahan, kacang-kacangan dan daging atau ikan.
Puasa juga memicu risiko dehidrasi. Jadi, Anda juga harus memastikan kebutuhan air Anda tercukupi saat sahur dan brbuka.
Selain itu, pastikan Anda cukup tidur dan tetap berolahraga. Penting juga untuk mengelola stres selama berpuasa agar daya tahan tubuh terjaga.
Dan yang paling penting adalah tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar tehrindar dari virus.
Baca juga: 5 Cara Cepat Mengatasi Diare
Banyak orang ragu apakah menjalani vaksinasi bisa membatalkan puasa. Sebagian besar profesional kesehatan dan ulama menyatakan vaksinasi tidak akan membatalkan puasa.
Vaksin Covid-19 yang saat ini beredar sudah dinyatakan halal, alias tidak mengandung produk babi atau alkohol. Vaksin Pfizer dan Moderna,misalnya, tidak mengandung produk babi atau alkohol dan dibuat menggunakan teknologi mRNA baru.
Jenis vaksin tersebut juga tidak akan mengubah DNA Anda. Banyak otoritas yuridis yang menganggap vaksin Johnson & Johnson halal untuk mencegah penyebaran virus COVID-19 jika alternatif lain (vaksin mRNA) tidak tersedia.
Selain itu, beberapa ulama juga telah menyatakan bahwa vaksinasi tidak membatalkan puasa.
Jadi, tidak akan menimbulkan masalah jika Anda melakukan vaksin di bulan Ramadhan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.