2. Esofagitis eosinofilik
Eosinofil adalah sel darah putih yang memainkan peran kunci dalam reaksi alergi.
Esofagitis eosinofilik terjadi dengan konsentrasi tinggi sel darah putih ini di kerongkongan.
Hal ini kemungkinan besar bisa terjadi sebagai respons terhadap agen penyebab alergi (alergen) atau refluks asam, atau keduanya.
Dalam banyak kasus, esofagitis jenis ini dapat dipicu oleh makanan seperti susu, telur, gandum, kedelai, kacang tanah, kacang-kacangan, gandum hitam, dan daging sapi.
Tapi sayangnya, pengujian alergi konvensional tidak dapat diandalkan untuk mengidentifikasi makanan penyebab ini.
Orang dengan esofagitis eosinofilik mungkin memiliki alergi non-makanan lainnya. Misalnya, terkadang alergen yang dihirup, seperti serbuk sari, mungkin menjadi penyebabnya.
3. Esofagitis limfositik
Esofagitis limfositik adalah kondisi esofagus yang jarang terjadi di mana terdapat peningkatan jumlah limfosit di lapisan esofagus.
Esofagitis limfositik mungkin terkait dengan esofagitis eosinofilik atau GERD.
Baca juga: 5 Olahraga yang Baik untuk Penderita Asam Lambung
4. Esofagitis akibat obat
Beberapa obat oral dapat menyebabkan kerusakan jaringan jika tetap bersentuhan dengan lapisan esofagus terlalu lama.
Misalnya, jika seseorang menelan pil dengan sedikit atau tanpa air, kemudian pil itu sendiri atau residu dari pil tersebut mungkin tertinggal di kerongkongan.
Obat-obatan yang telah dikaitkan dengan radang kerongkongan meliputi:
Baca juga: 10 Cara Mengobati Sakit Tenggorokan Secara Alami
5. Esofagitis menular
Infeksi bakteri, virus atau jamur pada jaringan esofagus dapat menyebabkan esofagitis.
Esofagitis menular relatif jarang terjadi dan paling sering terjadi pada orang dengan fungsi sistem kekebalan yang buruk, seperti pada penderita HIV/AIDS atau penderita kanker.
Jamur yang biasanya ada di mulut yang disebut Candida albicans adalah penyebab umum esofagitis menular.
Infeksi semacam itu sering dikaitkan dengan fungsi sistem kekebalan yang buruk, diabetes, kanker, atau penggunaan obat steroid atau antibiotik.
Baca juga: 4 Tahapan Infeksi HIV Menjadi AIDS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.