Hal ini kemungkinan karena tingginya tingkat antioksidan yang mencegah radikal bebas merusak sel, salah satu penyebab utama kanker.
Satu studi tabung reaksi lain berjudul “Anti-proliferative activity of essential oil extracted from Thai medicinal plants on KB and P388 cell lines” menemukan bahwa minyak daun jambu biji empat kali lebih efektif dalam menghentikan pertumbuhan sel kanker daripada obat kanker tertentu.
Meski hasil percobaan tabung reaksi menjanjikan, bukan berarti ekstrak daun jambu biji membantu mengobati kanker pada manusia.
Diperlukan studi lebih lanjut sebelum klaim dapat dibuat.
Jambu biji adalah vitamin C yang cukup tinggi.
Satu jambu biji menyediakan sekitar dua kali lipat Reference Daily Intake (RDI) untuk vitamin C.
Jumlah ini hampir dua kali lipat lebih banyak daripada makan jeruk.
Vitamin C berperan penting dalam menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Benarkah Jambu Biji Bisa Obati Demam Berdarah?
Berbagai macam vitamin dan antioksidan yang ada dalam jambu biji dapat menjaga kesehatan kulit.
Antioksidan di dalamnya dapat melindungi kulit dari kerusakan yang dapat memperlambat proses penuaan sehingga membantu mencegah keriput.
Terlebih lagi, ekstrak daun jambu biji bahkan dapat membantu mengatasi jerawat saat dioleskan langsung ke kulit.
Satu penelitian tabung reaksi menemukan bahwa ekstrak daun jambu biji efektif membunuh bakteri penyebab jerawat karena sifat antimikroba dan anti-inflamasi yang dimilikinya.
Baca juga: Tak Hanya Jambu Biji, Berikut 10 Tanaman Obat Tradisional untuk DBD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.