Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2021, 15:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Tekanan darah tinggi berbahaya bagi ginjal karena dapat meningkatkan tekanan pada glomeruli.

Glomeruli adalah pembuluh darah kecil di ginjal tempat darah dibersihkan.
Seiring waktu, peningkatan tekanan merusak pembuluh darah ini dan fungsi ginjal mulai menurun.

Fungsi ginjal pada akhirnya akan memburuk sampai pada titik dimana ginjal tidak dapat lagi melakukan tugasnya dengan baik.

Dalam hal ini, seseorang perlu menjalani dialisis.

Posedur ini dibutuhkan untuk menyaring cairan ekstra dan limbah keluar dari darah.
Dialisis dapat membantu mengobati penyakit ginjal tetapi tidak dapat menyembuhkannya.

Transplantasi ginjal mungkin merupakan pilihan pengobatan lain tergantung pada keadaan pasien.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Diabetes juga merupakan penyebab utama penyakit ginjal kronis.

Diabetes adalah sekelompok penyakit yang menyebabkan gula darah tinggi.

Peningkatan kadar gula dalam darah ini dapat merusak pembuluh darah di ginjal dari waktu ke waktu. Ginjal pun pada akhirnya tidak dapat membersihkan darah dengan baik.

Gagal ginjal dapat terjadi ketika tubuh telah dipenuhi oleh racun.

2. Batu ginjal

Batu ginjal adalah penyakit ginjal umum lainnya.

Batu ginjal terjadi ketika mineral dan zat lain dalam darah mengkristal di organ ginjal, membentuk massa padat (batu).

Batu ginjal biasanya keluar dari tubuh saat buang air kecil.

Mengeluarkan batu ginjal bisa sangat menyakitkan, tetapi dilaporkan jarang menimbulkan masalah yang berarti.

Baca juga: Batu Ginjal Sakitnya di Mana?

3. Glomerulonefritis

Glomerulonefritis adalah peradangan pada glomeruli.

Glomeruli adalah struktur yang sangat kecil di dalam ginjal yang berfungsi menyaring darah.

Glomerulonefritis dapat disebabkan oleh infeksi, efek samping obat-obatan, maupun kelainan bawaan, yakni kelainan yang terjadi selama atau segera setelah lahir.

Untungnya, kondisi glomerulonefritis sering kali bisa menjadi lebih baik dengan sendirinya.

4. Penyakit ginjal polikistik

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau