Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Gejala Serangan Jantung dan Stroke, Jangan Keliru

Kompas.com - 11/06/2021, 16:31 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung dan stroke sama-sama merupakan keadaan darurat medis yang mengancam jiwa.

Keduanya mungkin memiliki beberapa kesamaan dan dapat dikaitkan, tetapi serangan jantung dan stroke pada dasarnya merupakan kondisi medis yang sangat berbeda.

Semakin cepat Anda dapat mengenali beda gejala serangan jantung atau stroke, maka kian besar peluang Anda untuk bisa bertahan hidup dan pemulihan penuh.

Jadi penting untuk bisa memahami tanda dan gejala dua kondisi medis ini untuk memastikan perawatan segera.

Baca juga: 8 Tanda Peringatan Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai

Apa itu serangan jantung?

Dilansir dari Health Line, nyeri dada adalah tanda umum dari serangan jantung, tetapi tidak semua serangan jantung melibatkan nyeri dada.

Serangan jantung atau infark miokard (MI) terjadi ketika masalah di suatu tempat di tubuh mengurangi atau menghalangi aliran darah ke arteri koroner.

Hal ini dapat menghentikan aliran darah ke jantung.

Arteri koroner memasok aliran darah ke otot jantung. Pembuluh darah ini bisa menyempit jika zat seperti lemak dan kolesterol menumpuk. Nama zat tersebut adalah plak.

Plak biasanya menumpuk selama beberapa tahun. Jika potongan plak pecah di arteri jantung, gumpalan darah dapat terbentuk di sekitarnya. Hal ini dapat menghentikan aliran darah normal mencapai otot jantung.

Jika hal ini terjadi, bagian dari otot jantung bisa jadi tidak akan mendapatkan cukup oksigen. Bagian ini akan mulai mati jika sumbatan tidak mendapat pengobatan dengan cepat.

Jaringan parut kemudian akan mulai menggantikan jaringan jantung yang sehat. Ketika ada kerusakan atau kematian pada otot jantung karena kekurangan oksigen dan nutrisi, serangan jantung bisa terjadi.

Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?

Apa itu stroke?

Stroke terjadi ketika suplai darah yang rendah ke otak menghentikan jaringan otak dari menerima oksigen dan nutrisi penting lainnya.

Itu bisa terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak:

  • Pecah atau
  • Terhalang oleh gumpalan

Setiap sel otak yang tidak menerima oksigen akan mulai mati. Kondisi ini bisa terjadi dalam beberapa menit.

Aneurisma otak adalah tonjolan di arteri yang bisa pecah. Hal ini dapat menyebabkan stroke.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau