Menambahkan kelembapan dengan metode ini dapat membantu menenangkan tenggorokan dan mencegah batuk.
Namun, terlalu banyak kelembaban dapat berkontribusi pada pertumbuhan jamur yang bisa menjadi alergen dan menyebabkan batuk lebih parah.
Baca juga: 5 Jenis Obat Batuk, Fungsi, dan Efek Sampingnya
Alat yang disebut higrometer dapat digunakan untuk memeriksa tingkat kelembaban di dalam ruangan.
Higrometer biasanya dapat dibeli dari toko perangkat keras.
Konsultasikan dengan dokter mengenai kelembapan udara yang cocok untuk Anda.
Ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap alergen, gejala alergi seperti batuk dapat terjadi.
Alergi debu adalah penyebab umum batuk, terutama di malam hari, saat terpapar tungau debu atau bulu hewan peliharaan di tempat tidur.
Berikut adalah beberapa strategi untuk mengatasi tungau, debu, bulu hewan piaraan, dan lain sebagainya.
Baca juga: Ciri-ciri Batuk Kering dan Cara Mengobatinya
Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan sebagian isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Kondisi ini dapat menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk, terutama di malam hari.
Orang yang menderita GERD harus berbicara dengan dokter mereka tentang mengelola kondisi mereka.
Menghindari makanan yang dapat memicu mulas dan tidak makan selama sekitar 4 jam sebelum tidur dapat membantu mengurangi gejala.
Teh panas dengan madu dapat menenangkan tenggorokan, mengurangi iritasi, dan mengencerkan lendir.
Madu tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah 1 tahun karena potensi risiko bentuk keracunan makanan yang disebut botulisme.
Baca juga: 10 Penyebab Batuk Berdarah dan Kapan Perlu Waspada
Batuk sering menjadi lebih buruk di malam hari karena seseorang berbaring telentang di tempat tidur.