Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 31/03/2022, 11:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Pernahkah Anda mengalami rasa nyeri tak tertahankan di area persendian? Jika ya, Anda mungkin mengalami penyakit asam urat.

Tak hanya rasa nyeri yang tak tertahankan, asam urat juga biasanya disertai dengan gejala pembengkakan dan rasa panas di area persendian.

Asam urat sendiri adalah produk limbah yang terbentuk dari pemecahan purin.

Purin sendiri adalah zat yang dapat ditemukan secara alami di dalam tubuh dan dalam makanan.

Beberapa makanan yang mengandung purin tinggi, yakni:

  • Jeroan
  • Ikan sarden
  • Ikan makarrel
  • Kerang
  • Kepiting
  • Makanan yang diawetkan
  • Sayuran tertentu seperti asparagus
  • Makanan yang mengandung alkohol

Baca juga: Berapa Kadar Asam Urat Normal dalam Darah?

Di samping itu, beberapa gangguan kesehatan tertentu juga dapat membuat kadar asam urat tinggi (hiperurisemia), seperti penyakit ginjal, diabetes, hipotiroidisme, beberapa jenis kanker, dan psoriasis.

Dilansir dari WebMD, pada kadar normal, asam urat dalam darah seharusnya tidak akan menimbulkan masalah.

Kadar asam urat normal pada laki-laki pada umumnya yakni di bawah 7 mg/dL. Sedangkan kadar asam urat normal pada wanita adalah di bawah 6 mg/dL.

Jika kadar asam urat dalam darah melebihi ambang normal, hal itu bisa menyebabkan penyakit asam urat atau gout.

Penyakit asam urat bisa mengakibatkan nyeri sendi akibat adanya kristal asam urat yang menumpuk.

Cara mengobati asam urat

Penanganan penyakit asam urat tak selalu membutuhkan obat.

Ada beberapa cara mengatasi asam urat secara alami yang bisa dilakukan di rumah.

Tapi sebelum mencobanya, siapa saja tentu akan lebih baik jika dapat berkonsultasi dulu dengan dokter.

Berikut ini adalah beberapa cara mengobati asam urat secara alami yang bisa dipertimbangkan:

1. Konsumsi makanan kaya vitamin C

Dilansir dari Verywell Health, beberapa bukti telah menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mengurangi kadar asam urat dalam darah.

Dalam sebuah penelitian yang dirancang dengan baik, 184 orang diminta mengonsumsi suplemen vitamin C dosis 500 miligram atau obat placebo per hari.

Setelah dua bulan, ditemukan kadar asam urat berkurang secara signifikan pada partisipan yang mengonsumsi vitamin C, tidak pada orang yang menggunakan obat plasebo.

Meskipun penelitian ini menunjukkan bahwa vitamin C dapat membantu mencegah atau mengobati asam urat, lebih banyak penelitian masih diperlukan sebelum kita dapat menyimpulkan hal ini.

Beberapa orang dengan kondisi tertentu juga tidak boleh secara sembarangan mengonsumsi suplemen vitamin C.

Misalnya, orang dengan penyakit ginjal harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen vitamin C demi keamanan.

Selain itu, vitamin C juga dapat meningkatkan penyerapan beberapa jenis zat besi dari makanan, sehingga penderita hemochromatosis tidak boleh mengonsumsi suplemen vitamin C.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau