Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Telinga Merah yang Bisa Terjadi

Kompas.com - 14/07/2021, 15:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Selain telinga, gangguan kesehatan ini juga bisa memengaruhi hidung, mata, tulang rusuk, saluran udara, dan persendian.

Gejala pertama yang mungkin Anda perhatikan pada kasus polikondritis kambuhan di telinga adalah telinga merah dan terasa sakit.

Gejala ini dapat menyebar ke bagian lain dari telinga Anda dan dapat berlangsung berhari-hari atau berminggu-minggu.

Anda mungkin melihat masalah di telinga bagian dalam Anda juga.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Penyumbatan Kotoran Telinga yang Perlu Diwaspadai

Hasil jangka panjang dari kondisi ini yakni dapat berupa kehilangan pendengaran. Jadi penting untuk menemui dokter jika Anda mencurigai mengalami polikondritis kambuhan.

6. Perikondritis

Perikondritis adalah infeksi pada jaringan yang membungkus tulang rawan telinga.

Infeksi ini bisa jadi disebabkan oleh tindik telinga, cedera pada telinga, gigitan serangga, atau bahkan operasi.

Dengan perikondritis, telinga Anda pada umumnya akan bengkak, merah, dan terasa sakit di dekat tulang rawan.

Temui dokter segera jika mencugai mengalami masalah perikondritis, karena kondisinya dapat memburuk dengan menyebar ke tulang rawan dan merusaknya dalam jangka panjang.

7. Red ear syndrome

Red ear syndrome atau sindrom telinga merah termasuk masalah kesehatan yang jarang terjadi.

Jika terjadi, gejala red ear syndrome bisa meliputi episode kemerahan dan rasa terbakar, terutama di cuping telinga (bagian bawah daun telinga).

Gejala-gejala ini dapat berlangsung sesaat atau berjam-jam.

Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu red ear syndrome, yakni kebiasaan menyentuh telinga Anda, terpapar suhu ekstrem, atau berolahraga.

Perlu diketahui, sindrom ini dapat pula menyebabkan migrain dan kondisi medis lainnya.

Baca juga: 19 Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com