Jika pembuluh darah dan ginjal mengalami kerusakan, tekanan darah bisa naik, meningkatkan risiko bahaya dan komplikasi lebih lanjut.
Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?
Sebuah analisis statistik yang memadukan hasil berbagai kajian ilmiah yang muncul di Journal of American College of Cardiology (JACC) pada 2015 melihat data lebih dari 4 juta orang dewasa. Disimpulkan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.
Hubungan ini mungkin disebabkan oleh proses dalam tubuh yang memengaruhi kedua kondisi tersebut, misalnya peradangan.
Melasir Healh Line, menurut American Heart Association (AHA), kombinasi tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sangat mematikan dan secara signifikan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung atau stroke.
Memiliki diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi juga meningkatkan peluang seseorang terkena penyakit terkait diabetes lainnya, seperti penyakit ginjal dan retinopati. Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan.
Baca juga: 7 Faktor Gaya Hidup Penyebab Darah Tinggi
Ada juga bukti signifikan yang menunjukkan bahwa tekanan darah tinggi kronis dapat mempercepat munculnya masalah dengan kemampuan berpikir yang berhubungan dengan penuaan, seperti penyakit Alzheimer dan demensia.
Menurut AHA, pembuluh darah di otak sangat rentan terhadap kerusakan akibat tekanan darah tinggi. Ini menjadikannya faktor risiko utama untuk stroke dan demensia.
Diabetes yang tidak terkontrol bukan satu-satunya faktor kesehatan yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.
Ingat, peluang Anda terkena serangan jantung atau stroke meningkat secara eksponensial jika Anda memiliki lebih dari satu faktor risiko berikut:
Baca juga: 7 Gejala Sleep Apnea pada Anak yang Perlu Diwaspadai
Sebuah studi pada 2003 telah menunjukkan bahwa wanita yang menderita diabetes gestasional lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi. Di sisi lain, wanita yang dapat mengelola kadar gula darahnya selama kehamilan cenderung tidak mengalami tekanan darah tinggi.
Jika Anda mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan, dokter akan memantau kadar protein urine Anda.
Kadar protein urine yang tinggi mungkin merupakan tanda preeklamsia. Ini adalah jenis tekanan darah tinggi yang terjadi selama kehamilan.
Penanda lain dalam darah juga dapat menyebabkan diagnosis. Penanda tersebut antara lain: