Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/08/2021, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Beberapa wanita mungkin lebih memilih untuk membiarkan keguguran terjadi dengan sendirinya.

Jika Anda mengalami hamil kosong atau blighted ovum, diskusikan semua pilihan Anda dengan dokter. Beri tahu dokter jika Anda merasa tidak nyaman dengan salah satu opsi yang tersedia untuk Anda.

Seperti halnya keguguran, tubuh dan kesejahteraan emosional Anda membutuhkan waktu untuk pulih.

Jadi penting untuk diingat bahwa kebanyakan wanita yang mengalami blighted ovum terus mengalami kehamilan yang sukses.

Anda dan dokter bisa mendiskusikan berapa lama Anda harus menunggu sebelum mencoba untuk hamil lagi.

Biasanya disarankan agar Anda menunggu tiga siklus menstruasi penuh sehingga tubuh Anda memiliki waktu untuk memulihkan diri sepenuhnya dan siap untuk mendukung kehamilan.

Baca juga: 9 Cara Meningkatkan Jumlah Sperma untuk Mendukung Kehamilan

Selama itu, fokuslah pada kebiasaan gaya hidup sehat untuk kesehatan tubuh dan mental Anda, seperti:

  • Makan dengan baik
  • Hindari stres
  • Berolahraga
  • Mengambil suplemen prenatal harian yang mengandung folat

Ingatlah bahwa memiliki sel telur yang rusak sekali tidak berarti Anda ditakdirkan untuk memiliki yang lain. Namun, ada faktor yang terkait dengan jenis keguguran ini yang harus Anda diskusikan dengan dokter. Faktor-faktor ini termasuk genetika, kualitas sel telur, dan kualitas sperma.

Dokter mungkin merekomendasikan pengujian untuk jenis kondisi ini.

Tes mungkin termasuk:

  • Skrining genetik preimplantasi (PGS), analisis genetik embrio yang dapat dilakukan sebelum implantasi ke dalam rahim
  • Analisis air mani yang digunakan untuk menentukan kualitas sperma
  • Tes hormon perangsang folikel (FSH) atau hormon anti-mullerian (AMH) yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas telur

Baca juga: Amankah Berhubungan Seks di Awal Kehamilan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com