Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Komplikasi Kanker Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 30/08/2021, 20:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Kanker paru-paru adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi.

Beberapa dari masalah ini terkait dengan perkembangan penyakit saat menyebar dan memengaruhi organ lain.

Komplikasi lain dapat disebabkan atau diperburuk oleh terapi yang digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, termasuk kemoterapi dan radiasi.

Baca juga: 5 Bahaya Nikotin dalam Rokok Elektrik

Karena banyak dari komplikasi kanker paru-paru ini terjadi dengan penyakit lanjut dan dapat diobati, mengenali tanda dan gejalanya bisa bermanfaat untuk meningkatkan peluang panderita mendapatkan pengobatan dini yang efektif dan meningkatkan waktu kelangsungan hidup serta kualitas hidup.

Berikut adalah berbagai komplikasi kanker paru-paru yang bisa terjadi:

1. Infeksi akibat kemoterapi

Dilansir dari Very Well Health, kemoterapi dapat secara signifikan mengurangi jumlah sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi, terutama neutrofil.

Neutropenia yang diinduksi kemoterapi adalah suatu kondisi yang dihadapi oleh banyak orang yang menjalani perawatan kanker.

Neutropenia adalah penurunan neutrofil yang parah, sehingga membuat seseorang rentan terhadap semua jenis infeksi.

Sekitar 50 persen orang yang menjalani kemoterapi akan mengalami neutropenia dalam berbagai tingkat selama pengobatan.

Gejala dapat bervariasi tergantung pada lokasi infeksi.

Baca juga: 7 Penyebab Kanker Paru-paru Selain Merokok

Misalnya, infeksi kandung kemih atau ginjal dapat menyebabkan demam, nyeri punggung, dan nyeri saat buang air kecil.

Sementara, infeksi saluran pernapasan dapat menyebabkan batuk, demam, sesak napas, dan dahak berwarna hijau kekuningan.

Sayangnya, infeksi dilaporkan telah menyumbang tidak kurang dari 20 persen kematian pada orang dengan kanker paru-paru.

Pneumonia dan sepsis adalah dua penyebab yang paling mungkin.

Neutropenia yang diinduksi kemoterapi biasanya bergantung pada dosis. Di mana, risiko cenderung akan meningkat dengan pemberian dosis obat kemoterapi lebih tinggi.

Untuk menghindari hal ini, dokter biasanya akan melakukan tes darah lebih dulu pada pasien sebelum sesi perawatan untuk memantau jumlah sel darah putih dan menyesuaikan dosis perawatan sesuai kebutuhan masing-masing.

Beberapa obat terkait dengan neutropenia yang diinduksi kemoterapi yang biasa digunakan untuk mengobati kanker paru-paru, termasuk:

  • Cisplatin
  • Paclitaxel
  • Vinblastin

Baca juga: 8 Gejala Kanker Paru-paru yang Sering Muncul

Jika infeksi ringan sampai sedang terjadi, antibiotik spektrum luas oral dapat diresepkan selama beberapa hari.

Dengan pneumonia dan sepsis, terapi dan rawat inap yang lebih intensif mungkin diperlukan sehingga pasien dapat diobati dengan antibiotik intravena, cairan intravena, dan terapi oksigen.

2. Efusi pleura ganas

Efusi pleura ganas dilaporkan memengaruhi sekitar 30 persen orang dengan kanker paru-paru.

Kondisi ini menyebabkan akumulasi cairan dan sel kanker di rongga pleura, yaitu ruang yang mengelilingi paru-paru.

Efusi pleura ganas adalah diagnostik kanker paru-paru stadium 4 (metastasis), stadium paling lanjut dari penyakit ini.

Gejala efusi pleura ganas dapat meliputi:

  • Sesak napas
  • Batuk kering (terutama saat duduk atau berbaring)
  • Nyeri dada dan sesak
  • Perasaan tidak sehat secara umum

Baca juga: 9 Cara Mencegah Kanker Paru-paru

Diagnosis esfusi pleura ganas dikonfirmasi dengan studi pencitraan, seperti rontgen dada (x-ray), computed tomography (CT)-scan, atau magnetic resonance imaging (MRI).

Efusi pleura ganas dapat diobati dengan thoracentesis, prosedur di mana jarum panjang dimasukkan melalui dinding dada dan ke dalam rongga pleura untuk mengeluarkan kelebihan cairan.

Sampel cairan kemudian dapat dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Efusi pleura ganas didiagnosis ketika sel-sel kanker ditemukan dalam cairan pleura.

Dengan demikian, tidak semua orang dengan kanker paru-paru yang mengembangkan efusi pleura akan memiliki ciri-ciri ganas.

Faktanya, lebih dari setengah dari orang yang menderita kanker paru-paru lanjut tidak memiliki bukti kanker dalam cairan pleura.

Baca juga: Ciri Batuk yang Mengarah pada Gejala Kanker Paru-paru

Jika kondisinya berulang, dokter mungkin merekomendasikan prosedur yang disebut pleurodesis untuk mengikat selaput rongga pleura sehingga tidak ada lagi ruang di mana cairan dapat menumpuk.

Pada kesempatan yang jarang terjadi, pleura dapat diangkat melalui pembedahan dengan operasi pleurektomi.

3. Hiperkalsemia

Hiperkalsemia adalah kondisi ketika kadar kalsium dalam darah sangat tinggi.

Hiperkalsemia dilaporkan memengaruhi hingga 30 persen dari orang-orang yang menderita kanker paru-paru lanjut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau