Hiperkalsemia paling sering terjadi ketika kanker menyebar ke tulang.
Metastasis tulang yang dihasilkan dapat menyebabkan kalsium larut ke dalam aliran darah karena tulang secara bertahap memburuk.
Namun, hiperkalsemia juga dapat terjadi pada orang tanpa metastasis tulang.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
Gejala hiperkalsemia mungkin termasuk:
Jika tidak diobati, hiperkalsemia keganasan dapat menyebabkan koma dan kematian.
Perawatan hiperkalsemia biasanya melibatkan rehidrasi dengan cairan salin intravena yang dikombinasikan dengan bifosfonat intravena untuk memperlambat kerusakan tulang.
Kortikosteroid oral atau intravena dapat digunakan untuk meningkatkan ekskresi kalsium di ginjal.
Kasus yang parah mungkin memerlukan hemodialisis untuk membantu membersihkan kalsium dari darah.
4. Depresi
Depresi dapat mengurangi kualitas hidup penderita kanker.
Baca juga: 8 Makanan untuk Meningkatkan Hormon Serotonin, Bikin Mood Lebih baik
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Support Care Cancer pada 2011 menemukan bahwa depresi klinis pada penderita kanker paru-paru bukan sel kecil dikaitkan dengan pengurangan 50 persen waktu bertahan hidup dibandingkan dengan pasien tanpa depresi. Masing-masing, yakni 11,83 bulan dan 24,47 bulan.
Secara keseluruhan, 15 – 25 persen penderita kanker diperkirakan mengalami depresi klinis.
Angka ini mungkin lebih tinggi pada penderita kanker paru-paru karena stigma penyakit atau prognosis yang buruk dapat memicu episode depresi mayor.
Gejala depresi dapat meliputi:
Untuk meningkatkan kesehatan mental dan kualitas hidup panderita, dukungan sosial dan konseling sangat dianjurkan.
Jika diperlukan, panderita mungkin akan diberi resep antidepresan.
Apabia tak diobati, depresi terkait kanker dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Baca juga: 9 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Harus Diwaspadai
5. Efusi perikardial
Efusi perikardial adalah kondisi ketika selaput pembungkus jantung atau perikardium mengalami penumpukan caira
Kondisi ini dilaporkan memengaruhi sekitar 15 persen penderita kanker paru-paru lanjut.
Efusi perikardial sangat berisiko menyebabkan kematian pada penderita kanker paru-paru.
Efusi perikardial dapat ditandai dengan:
Baca juga: Bangun Tidur Dada Terasa Sakit dan Sesak Tanda Penyakit Apa?
Ini dapat berkembang sebagai akibat langsung dari metastasis kanker atau sebagai konsekuensi dari terapi radiasi dosis tinggi sebelumnya ke dada.
Jika tamponade jantung (kompresi jantung) terjadi, prosedur perikardiosentesis akan diperlukan untuk mengalirkan kelebihan cairan dari perikardium (selaput yang mengelilingi jantung).
Ini mungkin disertai dengan pengenalan agen sclerosing, seperti bleomycin atau cisplatin ke dalam perikardium untuk mengikat jaringan dan mencegah akumulasi cairan.
Tapi, intervensi ini mungkin tidak akan meningkatkan waktu kelangsungan hidup orang dengan efusi perikardial ganas.
Dalam kasus seperti itu, dokter akan mendiskusikan pilihan perawatan paliatif untuk mengurangi beban gejala dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan sebanyak mungkin.
6. Penggumpalan darah
Gumpalan darah di kaki atau panggul dapat berkembang kapan saja dan memengaruhi hingga 15 persen orang dengan kanker paru-paru.
Gumpalan darah terkadang merupakan gejala pertama kanker paru-paru.
Baca juga: Pemilik Golongan Darah Ini Dianggap Lebih Rentan Terkena Rematik
Trombosis vena dalam, yakni gumpalan yang berkembang di vena dalam pada kaki atau lengan dapat menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan yang parah.
Jika sebagian dari bekuan darah pecah dan berjalan ke paru-paru, itu dapat menyumbat arteri vital dan memicu emboli paru yang berpotensi mengancam jiwa.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko trombosis vena dalam dan emboli paru, meliputi:
Orang dengan kanker paru-paru metastatik sangat rentan terhadap penggumpalan darah.
Gejala trombosis vena dalam mungkin juga termasuk kemerahan atau bengkak di area betis atau kaki.
Baca juga: 3 Penyebab Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
Ketika embli paru terjadi, orang biasanya mengalami nyeri dada yang tiba-tiba dan tajam, sesak napas yang parah, dan jantung berdebar-debar.