Dekongestan bekerja dengan memperlambat produksi lendir yang dapat menyumbat saluran pernapasan.
Obat-obatan melakukan hal ini dengan menyebabkan penyempitan pembuluh darah di hidung dan sinus, membuka saluran udara, dan mengurangi sensasi kepenuhan yang disebabkan oleh alergi atau pilek (selesma).
Kebanyakan dekongestan mengandung pseudoefedrin atau fenilefrin, stimulan yang diketahui dapat meningkatkan tekanan darah.
Ketika digunakan dengan tepat dalam waktu singkat, dekongestan sebagian besar aman dan efektif.
Namun, penggunaan berlebihan atau penggunaan jangka panjang mungkin bisa menimbulkan masalah, berpotensi meningkatkan tekanan darah dan merusak pengobatan anti-hipertensi.
Dekongestan non-stimulan tersedia dan mungkin sama efektifnya dalam mengobati kondisi hidung tertentu.
Baca juga: 3 Obat Demam yang Bisa Dibeli Tanpa Resep, Mana yang Terbaik?
4. Obat pilek dan flu multi-gejala
Toko obat biasanya menjual lusinan jenis pil, sirup, dan tablet yang dirancang untuk meredakan gejala pilek dan flu.
Meskipun masing-masing memiliki formulasi yang berbeda, obat-obatan ini sebagian besar terdiri dari bahan yang sama atau serupa.
Beberapa pengobatan multi-gejala mengandung dekongestan dan penekan batuk untuk membantu membersihkan saluran hidung dan memudahkan pernapasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.