Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2021, 10:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

“Setelah mendapat pertolongan pertama, tanpa terkecuali pasien harus segera dibawa ke fasilitas layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan perawatan medis,” jelas dia.

Baca juga: 13 Cara Mengurangi Risiko Terkena Infeksi yang Baik Dilakukan

Dampak gigitan ular

Maha menegaskan apa pun jenis ularnya, berbisa atau tidak, korban gigitan ular tetap harus segera mendapatkan perawatan medis.

Menurut dia, tingkat keparahan dampak dari gigitan ular dapat dibagi menjadi beberapa tahap, diantaranya:

  • Rendah menimbulkan kecacatan
  • Berpotensi menimbulkan cacat
  • Memiliki fatalitas tinggi atau kematian

Baca juga: Rabies: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Cara Mencegah

Tingkat keparahan di atas akan sangat bergantung dengan faktor-faktor berikut:

  • Spesies dan ukuran ular
  • Jenis racun
  • Jumlah atau tingkat dosis racun ular yang masuk ke tubuh
  • Ketepatan pertolongan pertama dan perawatan yang diberikan

"Nah, ada beberapa faktor yang tidak bisa dideteksi tanpa peralatan dan perawatan medis profesional. Maka dari itu, gigitan ular termasuk sebagai kondisi emergency," terang dia.

Bahkan, bekas gigitan dari ular yang tidak berbisa juga dapat menyebabkan infeksi jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Maha mengungkapkan bahwa jumlah spesies ular di Indonesia sangat banyak.

Sehingga, bagi masyarakat awam mungkin akan kesulitan untuk dapat membedakan jenis-jenis ular ini hanya melalui pertimbangan fisik seperti warna atau bentuk kepala ular.

"Jadi jangan pernah mengabaikan kondisi tergigit ular dengan jenis atau spesies apa pun dengan hanya mengandalkan perawatan rumahan," saran dia.

Untuk diingat sekali lagi, setelah melakukan cara pertolongan pertama saat digigit ular dengan tepat, siapa saja penting membawa pasien ke fasilitas kesehatan untuk menerima perawatan medis.

Baca juga: Keringat Dingin

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com