Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Perbedaan Vitamin D2 dan Vitamin D3 yang Penting Diketahui

Kompas.com - 20/09/2021, 14:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hati memetabolisme vitamin D2 menjadi 25-hidroksivitamin D2 dan vitamin D3 menjadi 25-hidroksivitamin D3. Kedua senyawa ini secara kolektif dikenal sebagai calcifediol.

Calcifediol adalah bentuk sirkulasi utama vitamin D dan kadarnya dalam darah mencerminkan simpanan nutrisi ini dalam tubuh Anda.

Baca juga: Waspada, Paparan Sinar UV dari Matahari Bisa Picu Kanker Kulit

Untuk alasan ini, dokter Anda dapat memperkirakan status vitamin D Anda dengan mengukur kadar kalsifikasi Anda,

Namun, vitamin D2 tampaknya menghasilkan lebih sedikit kalsifikasi daripada vitamin D3 dalam jumlah yang sama.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa vitamin D3 lebih efektif daripada vitamin D2 dalam meningkatkan kadar kalsifikasi dalam darah.

Misalnya, sebuah penelitian berjudul “Short and long-term variations in serum calciotropic hormones after a single very large dose of ergocalciferol (vitamin D2) or cholecalciferol (vitamin D3) in the elderly” yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada 2008 menemukan bahwa dosis tunggal vitamin D3 hampir dua kali lebih efektif daripada vitamin D2 dalam meningkatkan kadar kalsifikasi. 

Jadi, jika Anda merasa perlu mengonsumsi suplemen vitamin D, pertimbangkan untuk lebih memilih vitamin D3.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

4. Suplemen vitamin D2 cenderung memiliki kualitas lebih rendah

Para ahli telah mengemukakan kekhawatiran bahwa suplemen vitamin D2 mungkin memiliki kualitas yang lebih rendah daripada suplemen D3.

Faktanya, sebuah penelitian berjudul “The case against ergocalciferol (vitamin D2) as a vitamin supplement” yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2006 menemukan bahwa vitamin D2 lebih sensitif terhadap kelembaban dan fluktuasi suhu.

Untuk alasan ini, kualitas suplemen vitamin D2 mungkin lebih cenderung menurun seiring waktu.

Namun, apakah ini relevan dengan kesehatan manusia, belum diketahui. Selain itu, belum ada penelitian yang membandingkan stabilitas vitamin D2 dan D3 yang dilarutkan dalam minyak.

Jadi, sampai penelitian baru membuktikan sebaliknya, Anda tidak perlu khawatir tentang kualitas suplemen vitamin D2 Anda.

Cukup pastikan untuk menyimpan suplemen Anda dalam wadah tertutup, pada suhu kamar, di tempat yang kering, dan jauh dari sinar matahari langsung.

Sebagai informasi, jika Anda ingin mengonsumsi suplemen vitamin D, pastikan untuk tidak melebihi batas atas yang disarankan, yaitu 4.000 IU (100 mikrogram) per hari untuk orang dewasa.

Asupan vitamin D harian yang direkomendasikan pada orang dewasa sebenarnya rata-rata hanya 400-800 IU (10-20 mikrogram). Tetapi dosis tambahan mencapai sekitar 1.000-2.000 IU (25-50 mikrogram) vitamin D per hari dilaporkan masih bisa ditoleransi.

Baca juga: 5 Gejala Tubuh Kekurangan Vitamin D

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com