KOMPAS.com - Eksim (dermatitis atopik) adalah kondisi peradangan kulit yang mempengaruhi sekitar 10 persen orang di seluruh dunia.
Kondisi ini berkembang sebagai akibat dari reaksi sistem kekebalan terhadap berbagai zat, mulai dari alergen (zat yang menyebabkan reaksi alergi) hingga bahan kimia.
Melansir dari Healthline, eksim menciptakan ruam dengan gejala berikut:
Bagi sebagian orang, eksim dianggap sebagai kondisi kronis (seumur hidup) dengan kekambuhan yang membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mereda dengan pengobatan.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita Eksim
Banyak orang, terutama anak-anak, dapat mengharapkan gejalanya mereda seiring bertambahnya usia.
Meskipun tidak akan selalu mengalami ruam eksim tertentu selamanya, Anda mungkin berisiko untuk kambuh setiap kali Anda menemukan pemicu eksim Anda.
Tidak ada obat yang diketahui untuk eksim dan ruam tidak akan hilang begitu saja jika tidak ditangani.
Bagi kebanyakan orang, eksim adalah kondisi kronis yang membutuhkan penghindaran pemicu yang hati-hati untuk membantu mencegah kekambuhan.
Usia juga dianggap berperan: Sekitar 60 persen orang yang menderita eksim mengembangkannya saat bayi.
Jika memiliki potensi eksim, Anda mungkin mengalami gejala yang lebih baik seiring bertambahnya usia.
Waktu penyembuhan dari eksim pada akhirnya tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Jika Anda mengalami flare-up dari pemicu eksim kontak, ruam kemungkinan akan hilang dalam beberapa minggu setelah perawatan.
Pemicu alergi dapat menyebabkan flare yang bertahan lebih lama.
Eksim dapat dibagi menjadi tiga tahap:
Baca juga: Cara Mengatasi Eksim dengan Lidah Buaya
Meskipun tidak ada obat yang diketahui untuk eksim, Anda dapat membantu mengurangi terjadinya flare-up melalui langkah-langkah pencegahan berikut.