Seseorang harus menunjukkan lima atau lebih gejala dari daftar kriteria tertentu, selama periode 2 minggu, selama berturut-turut.
Gejalanya harus cukup parah sehingga secara substansial mengurangi kemampuan orang tersebut untuk melakukan tugas dan rutinitas rutin.
Setidaknya salah satu gejala harus berupa suasana hati yang tertekan atau kehilangan minat atau kesenangan.
Tanda dan gejala lain termasuk:
Beberapa orang dengan depresi klinis mengalami delusi, halusinasi, dan gangguan psikotik lainnya.
Kondisi ini umumnya tidak terjadi pada orang dengan depresi situasional.
Baca juga: 15 Vitamin dan Mineral untuk Mengurangi Risiko Depresi
Depresi klinis dapat berlangsung lama. Ini mungkin memerlukan manajemen jangka panjang dan rencana perawatan yang mendalam.
Seorang dokter dapat merekomendasikan kombinasi psikoterapi atau konseling psikologis dan pengobatan untuk mengobati depresi klinis.
Seorang dokter perawatan primer dapat meresepkan obat atau membuat rujukan ke profesional kesehatan mental jika mereka merasa bahwa individu tersebut memerlukan tingkat perawatan ini.
Dalam kasus yang parah, terutama jika seseorang mencoba melukai diri sendiri, mereka mungkin perlu tinggal di rumah sakit atau mengikuti program perawatan rawat jalan sampai gejalanya membaik.
Menerapkan gaya hidup sehat juga dapat mendukung pemulihan.
Sementara itu, depresi situasional adalah respons alami terhadap peristiwa traumatis.
Kondisi ini biasanya sembuh:
Dalam kebanyakan kasus, depresi situasional hanya bersifat jangka pendek.
Kasus ringan depresi situasional sering sembuh tanpa pengobatan aktif.
Baca juga: Tanda-tanda Depresi pada Anak yang Perlu Diwaspadai