Kondisi ini dapat menyebabkan atrofi lambung, penghancuran sel-sel di lapisan pelindung lambung.
Anemia pernisiosa juga dapat mencegah penyerapan vitamin B12, bahkan jika seseorang mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang cukup.
Anemia pernisiosa adalah penyebab paling umum dari kekurangan vitamin B12 di seluruh dunia.
Ibu hamil dengan diabetes atau penyakit tiroid dilaporkan lebih mungkin untuk terkena terkena anemia pernisiosa.
3. Kekurangan asupan folat
Kekurangan asupan asam folat (vitamin B9) baik dari makanan maupun suplemen juga bisa menjadi penyebab anemia pada ibu hamil.
Asam folat diperlukan ibu hamil untuk membentuk protein baru di dalam tubuh yang menghasilkan sel darah merah dan membentuk DNA pada janin.
Oleh karena itu, pada umumnya ibu hamil dianjurkan untuk mengasup asam folat lebih tinggi dari sebelumnya.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi
Kekurangan folat sendiri dapat memengaruhi pertumbuhan normal dan pembelahan sel pada plasenta dan janin, yang dapat menyebabkan kelainan kelahiran.
Jika ibu hamil tidak memiliki cukup folat sebelum dan selama kehamilan, bayi dapat mengalami masalah parah dengan otak dan sumsum tulang belakang yang disebut cacat tabung saraf.
Kekurangan folat juga telah dihubungkan dengan berat badan lahir rendah dan kelahiran prematur.
4. Kekurangan asupan zat besi
Kekurangan zat besi bmerupakan salah satu penyebab anemia pada ibu hamil yang paling umum terjadi.
Perlu diperhatikan bahwa kebutuhan zat besi pada wanita akan meningkat secara signifikan selama kehamilan karena zat gizi ini penting untuk:
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Zat Besi Tinggi
Jika ibu hamil tidak menerima pengobatan, anemia defisiensi besi dapat memiliki efek yang signifikan pada kesehatan diri sendiri dan janin.
Beberapa kondisi ini mungkin bisa terjadi:
5. Penyakit pencernaan
Gangguan pencernaan seperti penyakit celiac dan penyakit Crohn dapat mengganggu kerja tubuh ibu hamil dalam penyerapan vitamin B12, asam folat, maupun zat besi dengan baik.