Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2021, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Vitamin K mungkin tak sepopuler vitamin C, vitamin A, atau vitamin E di telinga banyak orang.

Tapi, vitamin K tetap saja termasuk zat gizi penting yang perlu diperoleh tubuh.

Merangkum WebMD, vitamin K adalah vitamin yang larut dalam lemak yang datang dalam dua bentuk.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi

Jenis utama vitamin K disebut phylloquinone yang dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau seperti sawi, kale, dan bayam.

Phylloquinone sering juga disebut sebagai vitamin K1.

Jenis vitamin K lainnya yakni menaquinones atau vitamin K2.

Jenis vitamin K ini dapat ditemukan di beberapa makanan hewani dan makanan fermentasi.

Vitamin B2 juga dapat diproduksi oleh bakteri dalam tubuh manusia.

Kebutuhan vitamin K harian pada masing-masing orang bisa bervariasi tergantung pada usia dan jenis kelamin.

Secara umum wanita berusia 19 tahun ke atas direkomendasikan bisa mengonsumsi 90 mcg vitamin K per hari, dan pria harus mengonsumsi 120 mcg vitamin K per hari.

Manfaat vitamin K untuk kesehatan

Beberapa orang mungkin sudah mengetahui bahwa vitamin K bermanfaat untuk kesehatan tulang bersama dengan kalsium.

Tapi faktanya, manfaat vitamin K bukan hanya itu.

Baca juga: 5 Gejala Pembekuan Darah Sesuai Bagian Tubuh yang Terkena

Berikut beberapa manfaat vitamin K untuk tubuh yang bisa kenali:

1. Terlibat dalam pembekuan darah

Melansir Verywell Health, vitamin K dapat membantu membuat empat dari 13 protein yang dibutuhkan untuk pembekuan darah.

Pembekuan darah ini penting untuk menghentikan luka dari pendarahan terus menerus sehingga dapat sembuh.

Orang yang diberi resep antikoagulan (juga disebut pengencer darah) untuk mencegah pembentukan gumpalan darah di jantung, paru-paru, atau kaki sering diberi tahu tentang vitamin K.

Karena aksi pembekuan darahnya, vitamin K berpotensi melawan efek obat pengencer darah.

Metode umum yang memperkirakan kadar vitamin K dalam darah adalah mengukur waktu protrombin (PT) atau berapa lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Orang yang menggunakan obat antikoagulan seperti warfarin (Coumadin) mungkin disarankan untuk mengonsumsi vitamin K dalam jumlah yang konsisten dari makanan dan suplemen.

Meskipun perubahan kecil dalam asupan vitamin K jarang memengaruhi protrombin, variasi asupan yang besar dan tiba-tiba dapat mengubah tingkat protrombin dan mengganggu efektivitas obat.

2. Mendukung kesehatan tulang

Vitamin K terlibat dengan produksi protein dalam tulang, termasuk osteocalcin yang diperlukan untuk mencegah melemahnya tulang.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa asupan vitamin K yang lebih tinggi dikaitkan dengan insiden patah tulang pinggul yang lebih rendah dan kepadatan tulang yang rendah.

Selain itu, kadar vitamin K dalam darah yang rendah telah dikaitkan dengan kepadatan tulang yang rendah.

Sebuah laporan dari Nurses' Health Study menunjukkan bahwa wanita yang mendapatkan setidaknya 110 mcg vitamin K sehari, 30 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami patah pinggul daripada wanita yang mendapatkan vitamin K kurang dari itu.

Data dari Framingham Heart Study juga menunjukkan adanya hubungan antara asupan vitamin K tinggi dan penurunan risiko patah tulang pinggul pada pria maupun wanita dan peningkatan kepadatan mineral tulang pada wanita.

Baca juga: 9 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Tulang

Namun, hasil uji klinis dan meta-analisis bertentangan apakah suplemen vitamin K dapat mengurangi patah tulang.

Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai faktor lain yang memengaruhi kesehatan tulang, termasuk kekurangan kalsium, vitamin D, dan olahraga menahan beban yang semuanya dapat menutupi manfaat suplementasi vitamin K.

3. Mendukung penyakit jantung

Beberapa penelitian telah meneliti peran vitamin K untuk kesehatan jantung.

Vitamin K terlibat dengan produksi protein matriks Gla (MGP) yang bisa membantu mencegah pengapuran atau pengerasan arteri jantung, kontributor penyakit jantung.

Namun, karena penelitian di bidang ini terbilang masih sangat terbatas, penelitian lebih lanjut diperlukan sebelum jumlah tertentu vitamin K di luar rekomendasi standar diusulkan untuk kondisi ini.

Baca juga: 14 Makanan yang Buruk untuk Kesehatan Jantung

4. Kesehatan kognitif

Dilansir dari Medical News Today, peningkatan kadar vitamin K dalam darah telah dikaitkan dengan peningkatan memori episodik pada kalangan lanjut usia (lansia).

Dalam sebuah penelitian, individu sehat di atas usia 70 tahun dengan kadar vitamin K1 darah tertinggi ditemukan memiliki kinerja memori episodik verbal tertinggi.

Vitamin K adalah vitamin yang dapat ditemukan di seluruh tubuh, termasuk hati, otak, jantung, pankreas, dan tulang.

Vitamin inidipecah dengan sangat cepat dan diekskresikan dalam urine atau tinja.

Oleh karena itu, vitamin K jarang mencapai tingkat toksik dalam tubuh bahkan dengan asupan tinggi, seperti yang kadang-kadang terjadi dengan vitamin larut lemak lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau