Sebagian besar buah mengandung banyak air dan serat untuk menyeimbangkan gula alami mereka, yang disebut fruktosa.
Namun, saat buah matang, skor GI mereka meningkat.
Jus buah juga memiliki skor GI yang sangat tinggi karena jus menghilangkan kulit dan biji berserat.
Sebuah studi tahun 2013 menemukan bahwa orang yang mengonsumsi buah utuh, terutama blueberry, anggur, dan apel, memiliki risiko lebih rendah terkena diabetes tipe 2 secara signifikan.
Para peneliti juga melaporkan bahwa minum jus buah meningkatkan risiko mengembangkan kondisi tersebut.
Baca juga: 9 Komplikasi Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai
Kentang biasa memiliki skor GI tinggi, tetapi ubi jalar memiliki skor rendah dan sangat bergizi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ubi jalar mengandung lebih banyak serat daripada kulitnya.
Hal ini menunjukkan bahwa seluruh sayuran dapat bermanfaat bagi penderita diabetes.
Sebuah penelitian pada hewan mencatat bahwa konsumsi ubi jalar dapat menurunkan beberapa penanda diabetes.
Meskipun masih belum ada bukti konklusif bahwa ubi jalar dapat membantu menstabilkan atau menurunkan kadar gula darah pada manusia, ubi jalar tidak diragukan lagi merupakan makanan yang sehat dan bergizi dengan skor GI rendah.
Oat memiliki skor GI 55 atau lebih rendah sehingga cenderung menyebabkan penurunan kadar gula darah.
Oat juga mengandung B-glukan, yang dapat melakukan hal berikut:
Sebuah ulasan tahun 2015 dari 16 penelitian menyimpulkan bahwa gandum memiliki efek menguntungkan pada kontrol glukosa dan profil lipid pada orang dengan diabetes tipe 2.
Namun, biasanya dokter tetap menyarankan agar penderita diabetes membatasi konsumsi oatmeal karena 1 cangkir mengandung sekitar 28 gram karbohidrat.
Kacang-kacangan sangat kaya serat makanan dan memiliki skor GI 55 atau kurang.