Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tes untuk Diagnosis Diabetes yang Bisa Dilakukan

Kompas.com - 22/11/2021, 20:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Darah diambil dari pembuluh darah untuk mengambil sampel.

Pengukuran didasarkan pada mg/dL.

Ingatlah bahwa jika seseorang sudah makan dalam waktu delapan jam setelah tes, tes tersebut tidak akan valid.

Rentang referensi untuk tes gula darah puasa, yakni:

  • Normal: kurang dari 100 mg/dl
  • Pradiabetes: 100 - 125 mg/dl
  • Diabetes 126 mg/dl atau lebih tinggi

3. Tes tantangan glukosa

Tes tantangan glukosa adalah bagian pertama dari pendekatan dua langkah dalam mendiagnosis diabetes gestasional pada kehamilan.

Baca juga: 7 Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

Tes tantangan glukosa juga bisa disebut dengan tes toleransi glukosa satu jam untuk mengukur respons tubuh seseorang terhadap gula (glukosa).

Seseorang tidak perlu berpuasa untuk tes ini.

Saat melakukan tes tantangan glukosa, ibu hamil akan diminta menelan 50 g minuman manis dan darahnya akan diambil setelah satu jam.

Jika gula darahnya meningkat (lebih dari 140 mg/dl), ibu hamil harus kembali untuk tes toleransi glukosa oral.

Tes toleransi glukosa ini akan terdiri dari menelan 100 g minuman glukosa dan gula darah diuji pada satu, dua, dan tiga jam.

Ibu hamil harus berpuasa untuk ujian kedua.

Jika dua atau lebih nilai pada tes 100 g memenuhi atau melampaui ambang batas di bawah ini, diagnosis diabetes gestasional dibuat:

Rentang referensi untuk tes toleransi glukosa oral tiga jam untuk diabetes gestasional:

  • Puasa: kurang dari 95 mg/dl (normal), 95 mg/dl atau lebih (abnormal)
  • 1 jam: kurang dari 180 mg/dl (normal), 180 mg/dl atau lebih besar (abnormal)
  • 2 jam: kurang dari 155 mg/dl (normal), 155 mg/dl atau lebih besar (abnormal)
  • 3 jam: kurang dari 140 mg/dl (normal), 140 mg/dl atau lebih besar (abnormal)

Baca juga: 8 Gejala Diabetes Tipe 1 yang Perlu Diwaspadai

4. Tes toleransi glukosa oral atau oral glucose tolerance test (OGTT)

Tes toleransi glukosa oral dengan 75 g glukosa dapat mengukur toleransi glukosa seseorang ke beban glukosa standar.

Tes toleransi glukosa oral dilakukan setelah dua jam dari saat diberikan 75 g cairan glukosa dari penyedia layanan kesehatan.

Seseorang harus berpuasa untuk tes ini setidaknya selama 8 jam.

Tes ini dapat memberi tahu dokter bagaimana tubuh memproses gula.

Tes gula darah ini dilaporkan memiliki hasil yang lebih baik dari tes gula darah puasa, tapi biayanya cenderung lebih mahal.

Tes toleransi glukosa oral menggunakan 75 g juga merupakan pendekatan satu langkah untuk mendiagnosis diabetes gestasional.

Baca juga: 10 Gejala Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Selama tes ini, wanita hamil diperiksa gula darah puasanya dan kemudian diuji lagi pada jam satu dan dua.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau