KOMPAS.com - Asam urat adalah jenis radang sendi yang dapat menyebabkan rasa sakit, nyeri tekan, kemerahan, dan peradangan.
Melansir dari Medical News Today, ada bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi jenis makanan tertentu dapat memicu episode asam urat.
Berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari oleh penderita asam urat.
Baca juga: 8 Cara Menurunkan Kadar Asam Urat secara Alami Tanpa Obat
Purin, yang terdapat dalam makanan hewani dan nabati, dapat memperburuk gejala asam urat.
Oleh karena itu, beberapa penelitian menyarankan agar penderita asam urat tidak mengonsumsi makanan hewani yang tinggi purin.
Namun, makan makanan nabati yang mengandung purin tampaknya tidak memiliki efek yang sama.
Selain itu, produk susu, makanan tinggi vitamin C, produk kedelai, dan minyak nabati tertentu sebenarnya dapat mengurangi risiko asam urat.
Selain makanan hewani seperti daging dan makanan laut, sumber purin lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat adalah alkohol dan makanan tinggi fruktosa, yang merupakan jenis gula sederhana yang ada dalam buah dan madu.
Makanan berikut mengandung purin adalah sebagai berikut:
Orang dengan asam urat harus mencoba membatasi atau menghindari makanan tersebut.
Baca juga: 6 Gejala Asam Urat yang Perlu Diwaspadai
Ketika orang makan makanan tinggi fruktosa, itu dapat menyebabkan penipisan adenosin trifosfat.
Kondisi ini, pada gilirannya, dapat menyebabkan produksi asam urat yang berlebihan.
Untuk itu, penderita asam urat sebaiknya membatasi makanan yang secara alami banyak mengandung fruktosa.
Ini tidak berarti mengecualikan buah atau madu dari makanan seseorang tetapi memakannya dalam jumlah kecil atau sedang.
Namun, seseorang harus berusaha menghindari konsumsi minuman, seperti soda manis, dan makanan olahan yang mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai aditif.
Karena karbohidrat juga mengandung gula dan dapat meningkatkan gula darah seseorang, karbohidrat dapat memainkan peran dalam perkembangan resistensi insulin.
Ini memiliki hubungan yang kuat dengan kadar asam urat yang tinggi.
Setiap makanan yang mengandung karbohidrat memiliki skor indeks glikemik (GI).
Ini mengukur seberapa banyak makanan meningkatkan gula darah seseorang.
Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan asam urat mungkin harus membatasi konsumsi karbohidrat agar GI tetap rendah.
Beberapa makanan berkarbohidrat GI tinggi yang harus dibatasi meliputi :
Makanan lain yang harus dibatasi karena mengandung karbohidrat dan memiliki skor GI tinggi termasuk minuman manis dan saus manis.
Baca juga: 10 Hal tentang Pseudogout, Radang Sendi Mirip Asam Urat yang Penting Diketahui
Beberapa orang memilih untuk berpuasa sesekali.
Ini mungkin karena alasan agama atau karena alasan kesehatan, seperti untuk menurunkan berat badan.
Meskipun penurunan berat badan dapat bermanfaat untuk mengurangi gejala asam urat, Arthritis Foundation mencatat bahwa puasa dapat memicu gejala asam urat jika orang yang berpuasa mengalami dehidrasi.
Orang dengan asam urat harus mengambil tindakan pencegahan khusus saat berpuasa untuk memastikan bahwa mereka minum cukup cairan.
Namun, sebuah studi 2014 membantahnya.
Studi tersebut membandingkan orang-orang yang berpuasa dan mereka yang tidak berpuasa selama bulan Ramadan.
Studi ini tidak menemukan bahwa orang yang berpuasa mengalami lebih banyak episode asam urat atau kadar asam urat yang lebih tinggi daripada peserta yang tidak berpuasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.