Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2021, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sistem endocannabinoid bekerja untuk meningkatkan nafsu makan camilan yang tidak sehat, seperti permen dan keripik.

Dalam jurnal Sleep pada 2016, menunjukkan penelitian kecil terhadap 14 orang dewasa yang sehat.

Para peneliti menemukan bahwa peserta yang kurang tidur selama 4 malam memiliki tingkat sistem endocannabinoid yang lebih tinggi di sore hari dari pada mereka yang tidur nyenyak.

Tingkat sistem endocannabinoid yang meningkat meningkatkan selera dan keinginan mereka untuk makan camilan.

Penelitian juga menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan pelepasan ghrelin dan menurunkan leptin.

Ghrelin adalah hormon yang merangsang nafsu makan seseorang.

Leptin adalah hormon yang membuat seseorang merasa kenyang.

Jika seseorang tidak cukup tidur, juga berpotensi tubuhnya merasa lelah dan tidak memiliki energi untuk berolahraga secara teratur, yang juga dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

Dalam American Journal of Clinical Nutrition pada 2009, menunjukkan sebuah penelitian kecil terhadap 15 pria sehat.

Penelitian itu menemukan bahwa lebih sedikit jam tidur selama dua malam berturut-turut mengakibatkan penurunan aktivitas fisik siang hari secara signifikan.

Baca juga: Kelumpuhan Tidur (Sleep Paralysis)

7. Menyebabkan kecelakaan

Mengutip Insider, diperkirakan ada 91.000 kecelakaan mobil pada 2017, yang dilaporkan polisi.

Kecelakaan mobil itu melibatkan pengemudi yang mengantuk di AS. Akibatnya, sekitar 50.000 orang terluka dan hampir 800 orang tewas.

Mengemudi saat mengantuk mirip dengan mengemudi mabuk.

Kondisi tersebut memperlambat waktu reaksi dan kesadaran seseorang terhadap bahaya, mengurangi kemampuan untuk memperhatikan apa yang sedang dilakukan atau terjadi.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep pada 2018, pengemudi yang tidur kurang dari 4 jam dalam periode 24 jam sebelumnya memiliki 15,1 kali lebih mungkin bertanggung jawab atas kecelakaan mobil.

Sementara, pengemudi (orang dewasa) yang tidur 7-9 jam selama periode 24 jam memiliki potensi kecelakaan mobil lebih kecil.

Banyak kecelakaan terkait pekerjaan juga disebabkan oleh kurang tidur.
Pekerja yang kurang tidur 70 persen lebih mungkin mengalami kecelakaan di tempat kerja dan dua kali lebih mungkin meninggal akibat kecelakaan tersebut dari pada pekerja yang cukup tidur.

8. Memicu penilaian buruk

Mengutip Insider, kurang tidur juga dapat menyebabkan penilaian yang buruk. Ini mungkin karena kurang tidur memengaruhi korteks prefrontal otak, area yang mengontrol pemikiran logis.

Contohnya meliputi:

  • Orang yang kurang tidur mungkin lebih cenderung mengambil risiko.

Dalam satu penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Neurology pada 2017, peserta dapat memilih untuk menerima sejumlah uang atau berjudi.

Judi konsekuensinya bisa mendapatkan lebih banyak uang, tetapi tidak mendapatkan apa-apa jika mereka kalah.

Mereka yang tidur kurang dari 5 jam selama seminggu lebih cenderung berjudi dari pada mereka yang tidur 8 jam.

Penelitian telah menemukan bahwa orang kurang tidur lebih cenderung terlibat dalam perilaku agresif atau kurang kontrol diri.

Kurang tidur juga dapat mempengaruhi penilaian moral yang buruk, karena mengganggu kemampuan otak seseorang menggunakan emosi dan kognisi untuk membantunya membuat keputusan.

Baca juga: Benarkah Tidur Tanpa Bantal Bermanfaat bagi Kesehatan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau