Wawan menjelaskan, spinal cord injury bisa menyebabkan kerusakan langsung (primer) dan kerusakan tidak langsung (sekunder) pada saraf tulang belakang.
Kerusakan langsung saraf tulang belakang umumnya terjadi akibat trauma pada tulang belakang.
“Tulang yang retak atau patah dapat menekan sampai merobek saraf sumsum tulang belakang. Berat ringannya kerusakan saraf tergantung tekanan pada saraf, berat ringannya hantaman, lamanya tekanan, dan pertolongan medis,” kata dia.
Baca juga: 10 Komplikasi Spinal Cord Injury yang Perlu Diwaspadai
Cedera tulang belakang atau spinal cord injury yang lengkap bisa menyebabkan kelumpuhan permanen.
Namun, jika saraf tidak banyak yang rusak dan penderita segera diberikan pertolongan medis tepat, ada kemungkinan kondisi penderita membaik.
Konsultan Bedah Saraf Tulang Belakang RSU Bunda ini juga menyebutkan, saraf tulang belakang bisa mengalami kerusakan sekunder akibat penderita terlambat mendapatkan ditangani tim medis atau penanganan medis tidak tepat.
Akibatnya, kerusakan saraf yang semestinya ringan menjadi lebih berat dan dampak kerusakannya bisa permanen.
“Dalam beberapa menit setelah kecelakaaan atau cedera, jika penderita tidak segera ditangani, pengiriman nutrisi dan oksigen ke sel saraf terhambat. Akibatnya, sel saraf akhirnya mati permanen,” jelas dia.
Selain itu, spinal cord injury yang tidak segera mendapatkan penanganan medis tepat dan cepat bisa menyebabkan sel saraf rusak sendiri.
Kondisi ini disebabkan kerusakan saraf memantik produksi bahan kimia beracun yang disebut zat radikal bebas.
Baca juga: Cedera Kepala, Kapan Perlu Waspada?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.