Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyeri Dada sampai ke Punggung Gejala Penyakit Apa?

Kompas.com - 21/01/2022, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ada kalanya orang merasakan nyeri dada yang tembus sampai ke punggung.

Rasa sakit ini bisa bisa terjadi di salah satu bagian tubuh, atau di kedua sisi tubuh.

Penyebab nyeri dada sampai ke punggung bisa jadi gejala penyakit jantung, gangguan pencernaan, sampai masalah kesehatan lainnya. Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Nyeri Punggung Terasa Mengganggu, Atasi dengan 6 Cara Berikut

Penyebab nyeri dada sampai ke punggung gejala penyakit apa saja

Ada banyak alasan kenapa dada nyerinya bisa tembus sampai ke punggung. Berikut beberapa di antaranya:

  • Otot dada dan punggung atas tegang

Melansir Spine-Health, ketegangan pada otot dada dan punggung atas bisa menyebabkan nyeri.

Kondisi ini bisa dipengaruhi aktivitas fisik yang banyak melibatkan otot di kedua bagian tubuh tersebut.

Seperti mengangkat beban, mengecat dinding, mengelap jendela yang besar, atau olahraga seperti tenis dan badminton dengan porsi berlebihan.

  • Serangan jantung

Dilansir dari Healthline, nyeri dada sampai ke punggung juga bisa jadi gejala serangan jantung.

Selain nyeri dada sampai ke punggung, penderita serangan jantung biasanya merasakan gejala sesak napas, keluar keringat dingin, pusing, mual, dan ingin pingsan.

Wanita biasanya merasakan nyeri punggung yang lebih kentara ketimbang nyeri dada. Sehingga, kondisi ini perlu diwaspadai.

  • Masuk angin duduk

Masuk angin duduk atau angina adalah kondisi saat jaringan jantung kekurangan pasokan darah kaya oksigen.

Kondisi ini biasanya dirasakan penderita penyakit jantung koroner yang menjalankan aktivitas fisik berlebihan atau kelelahan.

Selain nyeri dada sampai ke punggung, gejala angina lainnya yakni badan lemas, sesak napas, berkeringat, dan ingin pingsan.

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

  • Asam lambung naik

Penyakit asam lambung terkadang juga bisa menyebabkan nyeri dada yang tembus sampai ke punggung.

Kondisi ini disebabkan asam lambung naik dari perut ke kerongkongan. Biasanya gejala asam lambung naik ini muncul setelah makan, kondisi perut kosong, atau di malam hari.

  • Radang selaput paru-paru

Penyakit radang selaput paru-paru atau pleuritis dapat menyebabkan gejala nyeri dada sampai ke punggung, batuk, sesak napas, demam, dan panas dingin.

Penyakit ini bisa disebabkan banyak hal; seperti infeksi, penyakit autoimun, dan kanker.

  • Penyakit batu empedu

Penyakit batu empedu dapat terjadi ketika cairan pencernaan empedu mengeras dan membentuk padatan seperti batu di kantong empedu.

Penyakit ini bisa menyebabkan gejala perut kanan atas sakit, nyeri dada di antara tulang belikat sampai menjalar ke punggung sebelah kanan.

Penyebab penyakit batu empedu biasanya berasal dari kelebihan berat badan atau obesitas.

Baca juga: Sakit Punggung Bisa Jadi Ciri-ciri TBC Tulang

  • Radang lapisan jantung

Lapisan selaput pelindung jantung atau perikardium juga dapat meradang ketika terinfeksi, kondisi autoimun, terkena serangan jantung, atau efek samping operasi jantung.

Penyakit ini bisa menyebabkan gejala nyeri dada yang tajam dan menjalar sampai ke punggung, bahu kiri, atau ke leher.

Selain itu, gejala lainnya yakni batuk kering, badan lemas, susah bernapas saat berbaring, dan kaki bengkak.

  • Saraf terjepit

Nyeri dada sampai ke punggung terkadang juga bisa jadi gejala penyakit saraf terjepit di bagian atas tulang belakang.

Selain nyeri dada sampai ke punggung, penderita biasanya juga merasakan kejang otot dan bagian tulang belakang yang terdampak kaku sampai susah digerakkan.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Punggung Terasa Nyeri saat Bangun Tidur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com