Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat Batuk Alami ala Rumahan yang Patut Dicoba

Kompas.com - 24/01/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Batuk adalah refleks alami yang terjadi ketika sesuatu mengiritasi tenggorokan atau saluran udara.

Sehingga, mungkin batuk menjadi normal dan bahkan sehat karena membantu tubuh mengeluarkan lendir dan kotoran yang menumpuk.

Namun, batuk terus-menerus bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: 10 Cara Mengatasi Tenggorokan Gatal dan Batuk

Berikut ada beberapa obat batuk alami yang dapat membantu meredakannya:

1. Madu

Mengutip Medical News Today, terdapat beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa madu dapat menjadi obat batuk alami.

Sebuah studi tentang pengobatan batuk malam hari pada anak-anak membandingkan keefektifan antara madu gelap, dekstrometorfan (obat penekan batuk), dan tanpa pengobatan.

Para peneliti melaporkan bahwa madu memberikan bantuan yang paling signifikan untuk mengobati batuk, diikuti oleh dekstrometorfan.

Disarankan mencampurkan 2 sendok teh madu dengan air hangat atau teh herbal untuk mengobati batuk.

Campuran madu itu bisa diminum sekali atau dua kali sehari. Namun, tidak dianjurkan untuk memberikan madu kepada anak-anak di bawah 1 tahun.

2. Jahe

Mengutip Medical News Today, jahe dapat meredakan batuk kering atau asma, karena memiliki sifat anti-inflamasi.

Satu studi menunjukkan bahwa beberapa senyawa anti-inflamasi dalam jahe dapat merilekskan selaput di saluran pernapasan, yang dapat mengurangi batuk.

Untuk menjadikan jahe sebagai obat batuk alami, disarankan mencampurkan 20-40 gram potongan jahe ke dalam air panas. Kemudian diminum seperti teh.

Seduhan jahe bisa ditambahkan dengan madu atau air lemon untuk meningkatkan rasa dan lebih meredakan batuk.

Baca juga: Batuk Berdahak

3. Minum air hangat

Mengutip Medical News Today, penting untuk tetap terhidrasi saat kita batuk atau pilek.

Sebuah riset menunjukkan bahwa minum cairan pada suhu kamar dapat meredakan batuk, pilek, dan flu.

Namun minum air hangat lebih efektif mengobati kondisi yang menyertai batuk, seperti sakit tenggorokan, kedinginan, dan kelelahan.

Minuman hangat yang dapat menjadi obat batuk alami, meliputi:

  • Kaldu bening
  • Teh herbal
  • Teh hitam tanpa kafein
  • Sari buah hangat

4. Penguapan

Mengutip Medical News Today, batuk berdahak dapat membaik dengan penguapan.

Mandi air panas atau sauna selama beberapa menit dapat mengobati gejala batuk. Setelahnya, minum air secukupnya untuk mencegah dehidrasi.

Bisa juga melakukan penguapan yang dilakukan di atas baskom besar yang berisi air panas.

Tambahkan herbal atau minyak esensial, seperti kayu putih atau rosemary, yang dapat meredakan dekongestan.

Caranya bisa dengan menunduk di atas mangkuk dan meletakkan handuk di atas kepala.

Hirup uapnya selama 5 menit. Jika uap terasa panas di kulit, berhenti sesaat sampai kulit mendingin.

Institut Jantung, Paru, dan Darah Nasional AS merekomendasikan untuk menggunakan alat penguap di rumah.

Baca juga: Gejala Omicron Utamanya Batuk dan Pilek, Apa Bedanya dengan Flu?

5. Berkumur air asin

Mengutip Medical News Today, air garam mengurangi dahak dan lendir di bagian belakang tenggorokan yang menyebabkan batuk.

Aduk setengah sendok teh garam ke dalam secangkir air hangat sampai larut. Biarkan larutan garam agak dingin sebelum digunakan untuk berkumur.

Cara itu bisa dilakukana beberapa kali setiap hari sampai batuk membaik.

Namun hindari memberikan air garam kepada anak kecil, karena mereka mungkin tidak dapat berkumur dengan benar dan justru menelan air garam yang bisa berbahaya.

6. Menghindari makanan pemicu refluks asam

Mengutip Medical News Today, refluks asam adalah penyebab umum batuk.

Menghindari makanan yang dapat memicu refluks asam adalah salah satu cara terbaik untuk mengobati batuk.

Setiap individu mungkin memiliki pemicu refluks yang berbeda yang harus mereka hindari.

Orang yang tidak yakin apa yang menyebabkan refluks mereka dapat memulai dengan menghilangkan pemicu paling umum dari asupan harian mereka dan memantau gejalanya.

Makanan dan minuman yang paling sering memicu refluks asam meliputi:

  • Alkohol
  • Kafein.
  • Cokelat
  • Makanan sitrus.
  • makanan yang digoreng dan berlemak.
  • bawang putih dan bawang bombai.
  • Daun mint.
  • Rempah-rempah dan makanan pedas.
  • Tomat dan produk berbasis tomat.

Baca juga: 6 Makanan dan Minuman yang Bikin Batuk dan Pilek Lebih Parah

7. Makan makanan kaya probiotik

Mengutip Medical News Today, probiotik tidak secara langsung berperan sebagai obat batuk alami, tetapi dapat meningkatkan sistem kekebalan dengan menyeimbangkan bakteri di usus.

Sistem kekebalan yang unggul dapat membantu melawan infeksi atau alergen yang mungkin menyebabkan batuk.

Beberapa makanan yang secara alami kaya akan probiotik, antara lain:

  • Sup miso
  • Yogurt alami
  • Kimchi
  • Sauerkraut: makanan khas Jerman yang terbuat dari kol yang diiris halus dan difermentasi oleh berbagai bakteri asam laktat, seperti Leuconostoc, Lactobacillus dan Pediococcus.

Kapan harus menghubungi dokter?

Mengutip Healthline, perawatan medis darurat dibutuhkan jika batukmu memengaruhi kemampuan untuk bernapas atau jika terjadi batuk darah.

Infeksi saluran pernapasan melibatkan nyeri tubuh dan demam, sedangkan alergi tidak.

Temui dokter jika mengalami batuk diikuti gejala berikut:

  • Panas dingin.
  • Dehidrasi.
  • Demam lebih tinggi dari 38 Celcius.
  • Malaise atau perasaan tidak sehat secara umum.
  • Batuk produktif dengan dahak berbau busuk, kental, berwarna hijau atau kuning.
  • Lesu.

Baca juga: Kenapa Sering Batuk Setelah Makan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau