Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Terbaik dan Terburuk untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?

Kompas.com - 25/01/2022, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Protein

Mengutip Medical News Today, protein membantu tubuh membangun, memelihara, dan mengganti jaringan yang rusak.

Organ, otot, dan sistem kekebalan tubuh manusia terdiri dari protein.

Tubuh dapat memecah protein menjadi gula, tetapi proses itu kurang efisien dari pada memecah karbohidrat.

Mengutip WebMD, banyak pilihan protein untuk dikonsumsi manusia, baik hewani maupun nabati. Di antaranya ada yang terbaik dan terburuk untuk penderita diabetes, sebagai berikut:

Pilihan terbaik

Menurut American Diabetes Association merekomendasikan:

  1. Protein nabati seperti polong-polongan, kacang-kacangan, biji-bijian, tahu, dan tempa.
  2. Ikan dan makanan laut yang kaya asam lemak omega-3, seperti tuna, salmon, albacore, dan herring.
  3. Ayam dan unggas lainnya (khususnya daging dada).
  4. Telur utuh dan produk susu rendah lemak.
  5. Daging sapi tanpa lemak.

Jika ingin makan daging unggas sangat rendah lemak, yaitu dengan cara singkirkan kulitnya.

Disarankan untuk memasukkan beberapa protein nabati dari kacang-kacangan ke dalam menu makana, bahkan jika Anda bukan seorang vegetarian atau vegan.

Sebab, terdapat nutrisi dan serat yang baik dan tidak ada dalam produk hewani.

Pilihan terburuk

  1. Daging goreng
  2. Potongan daging berlemak tinggi, seperti iga
  3. Daging babi
  4. Keju
  5. Unggas dengan kulit
  6. Ikan goreng
  7. Tahu dan tempe goreng
  8. Kacang disiapkan dengan lemak babi

Baca juga: 4 Cara Mencegah Diabetes Gestasional untuk Ibu Hamil

Sayuran

Ilustrasi sayuran segarShutterstock Ilustrasi sayuran segar

Mengutip WebMD, sayuran sangat baik bagi kesehatan, tetapi ada jenis tertentu yang tidak baik, terutama bagi penderita diabetes.

Pilihan terbaik

  • Sayuran segar: dimakan mentah, dikukus ringan, atau dipanggang.
  • Sayuran beku polos tanpa tambahan bumbu, yang bisa dikukus sebentar.
  • Sayuran hijau, seperti bayam, kangkung. Selada gunung es tidak begitu bagus karena rendah nutrisi.
  • Sayuran kaleng rendah sodium atau tanpa garam.

Pilihan terburuk

  • Sayuran kaleng dengan banyak tambahan natrium.
  • Sayuran dimasak dengan banyak tambahan mentega, keju, atau saus.

Baca juga: Manfaat Makan Kacang Tanah untuk Penderita Diabetes

Buah-buahan

Mengonsumsi buah rendah kalori tak hanya membantu mengisi perut di tengah waktu makan, tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan.Unsplash/Jo Soon Mengonsumsi buah rendah kalori tak hanya membantu mengisi perut di tengah waktu makan, tetapi juga mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Mengutip WebMD, buah-buahan memberi Anda karbohidrat, vitamin, mineral, dan serat.
Sebagian besar secara alami rendah lemak dan natrium. Namun, buah-buahan cenderung memiliki lebih banyak karbohidrat dari pada sayuran.

Pilihan terbaik

  • Buah segar.
  • Buah beku polos atau buah kalengan tanpa tambahan gula.
  • Selai bebas gula atau rendah gula.

Pilihan terburuk

  • Buah kalengan dengan sirup gula kental.
  • Gulungan buah yang kenyal
  • Selai, jeli, dan manisan (kecuali porsinya sangat kecil).
  • Fruit punch, minuman buah, minuman jus buah.

Baca juga: Pahami, Ini Dampak Stres Pada Penderita Diabetes

Produk susu

Ilustrasi susu.PIXABAY/COULEUR Ilustrasi susu.

Mengutip Medical News Today, susu merupakan sumber protein.

Susu menyediakan kalsium dan vitamin penting, tetapi produk susu juga mengandung gula yang disebut laktosa.

Mengutip WebMD, produk susu biasanya mengandung banyak lemak juga yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah dan menyebabkan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi.

Pilihan terbaik

  • Susu skim (susu murni)
  • Yogurt rendah lemak
  • Keju cottage rendah lemak
  • Krim rendah lemak

Pilihan terburuk

  • Susu berlemak dengan tambahan pemanis
  • Yogurt berlemak dan berasa
  • Keju cottage berlemak
  • Krim berlemak
  • Es krim

Baca juga: Mengenal Beda Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com