Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahami Apa itu Vaksin Booster dan Efek Sampingnya

Kompas.com - 13/02/2022, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Menshealth

KOMPAS.com - Pandemi covid-19 belum berakhir dan virus Corona terus bermutasi menjadi varian baru yang lebih menular.

Untuk mencegah lonjakan kasus, pemerinta telah menyiapkan vaksin booster atau vaksin dosis ketiga.

Di Indonesia, vaksin booster awalnya hanya disediakan untuk tenaga kesehatan. Kini vaksin booster bisa diakses oleh masyarakat umum.

Data dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) juga merokemendasikan pemeriann vaksin booster untuk orang yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkao dalam lima bulan terakhir.

Menurut Sunaina Suhag, ahli dokteran keluarga di Austin Regional Clinic di Austin, Texas, mengatakan bahwa vaksin bekerja efektif untuk melindungi kita dari penyakit serius.

“Pada umumnya, kebanyakan orang yang mengalami gejala serius akibat Covid -19 tidak divaksinasi,” tambahnya.

Baca juga: Cara Mengobati Mata Gatal yang Aman

Apa itu vaksin booster?

Vaksin booster atau vaksin dosis tambahan untuk memberikan perlindungan tambahan setelah efektivitas vaksin sebelumnya melemah.

"Vaksin booster fiberikan karena efektivitas vaksin mulai berkurang," ucap Suhag.

Booster membantu menjaga kekebalan untuk melawan gejala serius. Beberapa penelitian menunjukkan adanya penurunan kekebalan sekitar lima hingga enam bulan setelah pemberian vaksin dosis lengkap.

"Data ini dievaluasi oleh FDA ketika mereka merekomendasikan booster untuk orang dewasa dan, baru-baru ini, anak-anak di atas 12 tahun," ucap Suhag.

Formulasi suntikan booster sama dengan vaksin Covid-19 saat ini, meski booster Moderna sebenarnya setengah dari dosis vaksin yang diberikan pada seri awal.

Karena itu, jika Anda masih belum sepenuhnya divaksinasi, Anda harus mulai dengan seri primer terlebih dahulu.

Jika Anda berusia 18 tahun atau lebih dan telah menerima vaksin Pfizer, Moderna, atau Johnson & Johnson, CDC mengatakan aman untuk menerima booster dari salah satu dari jenis vaksin tersebut.

Remaja yang berusia 12 hingga 17 tahun dan menerima vaksin Pfizer harus menerima booster dari merek yang sama.

Efek samping vaksin booster

Menurut Dr. Suhag, efek samping booster cenderung serupa dengan apa pun yang mungkin Anda alami saat menerima vaksin Moderna, Pfizer, atau Johnson & Johnson.

Anda bisa tidak emrasakan efek samping apapaun atau mengalami gejala seperti berikut:

  • sakit di area suntikan
  • demam
  • kelelahan
  • sakit kepala
  • meriang
  • nyeri otot
  • mual
  • muntah
  • diare.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Radang Tenggorokan secara Alami

"Setiap orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang berbeda. Jadi, ada yang mengalami efek samping setelah vaksin adapula yang tidak mengalami gejala apapun," tambahnya.

Akan tetapi, efek samping tersebut akan menghilang dalam hitungan hari. Jika kita pikirkan kembali, manfaat vaksin tentu lebih besar dibandingkan efeknya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau