Mereka adalah individu yang menderita:
Lebih aman bagi mereka untuk mengkonsumsi telur yang dipasteurisasi atau telur yang dimasak sekalian.
Selain masalah keamanan pangan, mengkonsumsi putih telur mentah dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap biotin.
Biotin memainkan peran penting dalam metabolisme lemak dan karbohidrat.
Kekurangan biotin dapat mengganggu fungsi insulin, yang dapat memperburuk manajemen gula darah.
Baca juga: 5 Gejala Alergi Telur yang Perlu Diwaspadai
Mengutip Healthline, telur mentah memiliki gizi yang sama seperti telur yang dimasak, yaitu:
Satu telur mentah utuh berukuran besar mengandung:
Baca juga: Cara Mengatasi Rambut Rusak dengan Telur
Selain itu, satu telur mentah mengandung 147 mg kolin (27 persen AKG), nutrisi penting yang telah terbukti berdampak positif pada fungsi otak.
Kolin berpotensi memainkan peran dalam kesehatan jantung juga.
Telur mentah juga tinggi lutein dan zeaxanthin.
Antioksidan penting tersebut bisa melindungi mata kita dan dapat mengurangi risiko penyakit mata terkait usia.
Penting untuk dicatat bahwa hampir semua nutrisi ini terkonsentrasi di kuning telur. Putih telur sebagian besar terdiri dari protein.
Sementara itu, ada anggapan bahwa makan telur mentah adalah cara cepat untuk mendapatkan banyak protein.
Namun sebaliknya, mengutip WebMD, memasak sebenarnya cara untuk membuat telur lebih mudah dicerna, sehingga tubuh bisa memiliki lebih banyak protein.
Sebuah studi membandingkan penyerapan protein dari telur matang dan mentah pada 5 orang.
Hasilnya, ditemukan bahwa dari telur matang terdapat 90 persen protein yang diserap tubuh, sedangkan dari telur mentah hanya 50 persen protein yang diserap tubuh.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan.
Mengutip Medical News Today, penting diketahui bahwa proses pasteurisasi secara signifikan mengurangi kontaminasi bakteri Salmonella, tetapi tidak mempengaruhi kualitas gizi atau rasa telur.
Baca juga: Bahaya Makan Telur Mentah yang Harus Diwaspadai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.