Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Makanan Mentah yang Berisiko Penyakit, dari Kentang hingga Telur

Kompas.com - 23/02/2022, 16:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Tepung mentah juga memiliki jumlah senyawa yang lebih tinggi yang disebut fitat atau asam fitat," kata ahli diet Jennifer Dennis-Wall.

Dia melanjutkan bahwa fitat mengikat beberapa mineral, seperti zat besi, seng, dan kalsium, yang bisa mencegah untuk diserap oleh tubuh.

8. Madu

Mengutip Eat This, madu harus melalui proses pasteurisasi sama seperti telur, sebelum dikonsumsi.

Madu harus dipasteurisasi karena dalam bentuk mentahnya dapat mengandung spora toksin yang disebut Clostridium botulinum.

Toksin itu dapat lebih membahayakan untuk wanita hamil dan anak-anak di bawah usia satu tahun.

Baca juga: 10 Makanan untuk Cegah Otak Mudah Pikun

9. Daging

Mengutip The Healthy, macam daging mentah atau setengah matang sangat berisiko untuk dimakan.

Unggas mentah besar kemungkinannya mengandung:

  • Campylobacter
  • Salmonella
  • Clostridium perfringens dan bakteri lainnya.

Daging hewan ternak berkaki empat mentah mungkin mengandung:

  • Salmonella
  • E coli
  • Yersinia dan bakteri lainnya.

10. Telur

Mengutip Eat This, telur adalah makanan hewani lainnya yang berisiko penyakit bila dimakan mentah.

Sebab, telur mentah bisa terkontaminasi bakteri Salmonella.

"Untuk memastikan bakteri yang ada terbunuh, telur perlu dimasak pada suhu yang aman, yaitu 145 F (63 Celcius). Jika telur dicampur dengan bahan lain, telur harus dimasak hingga 160 F (71 Celcius)," kata ahli diet terdaftar di New York Alexandra Oppenheimer Delvito.

Dia menyarankan untuk menggunakan telur yang dipasteurisasi, jika ingin dikonsumsi dalam bentuk mentah.

Baca juga: 13 Makanan dan Minuman yang Bisa Mencegah Keinginan Makan Manis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau