Setelah ruam, kulit terasa panas seperti terbakar, dan gatal, bagian kulit penderita yang terpapar racun tomcat akan terlihat melepuh. Bentuk luka melepuh ini seperti kondisi kulit ketika terkena air panas atau luka bakar.
Bagian kulit yang melepuh ini bisa membesar atau meluas ke area kulit sekitarnya dalam rentang waktu sekitar dua hari.
Apabila racun mengenai area lipatan kulit seperti di leher, lipatan lengan, atau lipatan kaki; kedua sisi lipatan kulit yang sering bergesekan bisa muncul lepuh yang identik. Apabila lesi ini meluas, luka lepuh di kedua lipatan tubuh ini dapat menyatu.
Setelah melewati fase melepuh, kulit yang teriritasi racun tomcat biasanya akan mengering setelah seminggu.
Setelah mengering, kulit yang terkelupas dan meninggalkan bekas luka. Bekas luka ini bisa memudar minimal dalam waktu sebulan, tergantung tingkat keparahan infeksi.
Gejala awal digigit tomcat berupa dermatitis ini bisa ringan, sedang, atau berat.
Pada gejala berat, penderita bisa merasakan mual, muntah, infeksi kulit meluas, bekas luka bopeng bakal lebih dalam dan luas, dan bekas lukanya cenderung lebih susah hilang.
Baca juga: 8 Gejala Herpes Genital dan Cara Mengobatinya
Selama ini beberapa orang sulit membedakan antara gejala awal digigit tomcat atau terkena infeksi herpes zoster.
Kedua penyakit kulit ini memang kerap memicu gejala ruam kemerahan dan kulit seperti melepuh yang khas.
Meskipun sekilas mirip, tapi infeksi tomcat dan herpes memiliki perbedaan signifikan.
Pada infeksi herpes zoster, biasanya peradangan kulit mengikuti pola alur saraf dan cenderung teratur.
Waspadai beberapa gejala awal digigit tomcat di atas. Jangan keliru lagi dengan infeksi herpes karena cara mengobati kedua penyakit kulit ini berbeda.
Baca juga: Herpes pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.