Kurangnya atau tertundanya perawatan prenatal terkait erat dengan kelahiran prematur.
Orang hamil yang mengandung anak kembar (dua anak, kembar tiga, atau lebih) berada pada peningkatan risiko untuk melahirkan bayi prematur, serta komplikasi penyakit lainnya.
Orang hamil dengan indeks massa tubuh yang sangat rendah memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur.
Ibu hamil dengan status gizi buruk umumnya juga memiliki risiko yang lebih besar terhadap melahirkan bayi prematur.
Sehingga, disarankan untuk menjaga berat badan yang sehat dan makan makanan bergizi seimbang saat hamil.
Pernah melahirkan bayi prematur sebelumnya, menempatkan Anda pada peningkatan risiko memiliki bayi prematur lainnya.
Risiko ini juga meningkat jika kehamilan sebelum dan sesudahnya jaraknya berdekatan.
Baca juga: Penyebab dan Perawatan Bayi Prematur
Merokok adalah salah satu risiko terbesar dari bayi lahir prematur, tetapi juga salah satu faktor risiko yang sebenarnya bisa Anda kendalikan.
Selain risiko bayi lahir prematur, ada risiko kesehatan lainnya pada janin dan bayi baru lahir yang terkait dengan nikotin dan asap rokok.
Disarankan berkonsulyasi dengan dokter atau bidan Anda, jika membutuhkan bantuan untuk berhenti merokok.
Infeksi, terutama pada rahim dan saluran kemih, dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur.
Memiliki jumlah sel darah putih yang tinggi (penanda infeksi) adalah penanda adanya potensi bayi lahir prematur dari usia kehamilan 22-27 minggu.
Infeksi rahim, insufisiensi serviks, dan solusio plasenta semuanya dapat menyebabkan terjadi kelahiran bayi prematur.
Perawatan untuk setiap masalah rahim dan serviks bervariasi tergantung kondisi masing-masing ibu hamil, tetapi sering kali mencakup:
Baca juga: 14 Ciri-ciri Down Syndrome pada Bayi yang Dapat Dikenali
Mengutip Mayo Clinic, terdapat beberapa jenis bayi prematur berdasarkan usia kelahirannya, yaitu:
Mengutip Mayo Clinic, bayi prematur memiliki ciri-ciri dari fisik dan medis, yaitu:
Baca juga: Ciri-ciri Bayi Cerebral Palsy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.