Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengobati Sindrom Iritasi Usus (IBS)

Kompas.com - 10/04/2022, 03:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Oleh karena itu, olahraga bisa membantu meringankan beberapa gejala IBS.

Menurut ulasan tersebut, olahraga yang dapat membantu seperti bersepeda dan yoga.

Satu studi menemukan bahwa berlatih yoga pranayama 2 kali sehari selama 2 bulan memberikan penurunan gejala IBS yang serupa dengan minum 2-6 miligram loperamide dalam sehari.

Baca juga: 3 Kesalahan yang Bisa Memperburuk Gejala Sindrom Iritasi Usus Besar

3. Pengobatan alami

Mengutip Medical News Today, banyak orang mencoba pengobatan alami untuk meredakan gejala sindrom iritasi usus, seperti:

  • Makanan/minuman mengandung probiotik: menurut review 2014, jenis Bifidobacteria menunjukkan efek terkuat terhadap IBS. Studi menunjukkan bahwa jenis probiotik ini dapat mengurangi rasa sakit dan kembung dari gejala IBS ketika seseorang meminumnya sekali sehari. Beberapa orang juga melaporkan bahwa jenis probiotik ini membantu mereka buang air besar dan menormalkan kebiasaan BAB mereka.
  • Minyak peppermint: tiga uji coba terkontrol plasebo terpisah menunjukkan bahwa minyak peppermint mengurangi ketidaknyamanan perut, nyeri, dan kembung pada orang dengan IBS. Namun, belum ada uji coba yang melihat keamanan dan kemanjuran minyak peppermint untuk pengobatan IBS jangka panjang.

Baca juga: 9 Gejala Sindrom Iritasi Usus yang Perlu Diwaspadai

4. Terapi psikologis

Mengutip Medical News Today, para peneliti mengidentifikasi hubungan antara tekanan psikologis, stres sehari-hari, dan memburuknya gejala gastrointestinal pada sindrom iritasi usus.

Beberapa dokter bisa merekomendasikan terapi pikiran dan tubuh berikut sebagai pengobatan sindrom iritasi usus:

  • Hipnoterapi terarah
  • Psikoterapi dinamis
  • Terapi perilaku kognitif (CBT)

Masing-masing terapi menunjukkan potensi untuk lebih efektif dari pada perawatan IBS standar.

Mengutip Verywell Health, CBT dan hipnoterapi terarah memiliki penelitian paling solid yang mendukung efektivitasnya dalam mengurangi gejala IBS dan keduanya direkomendasikan oleh ACG.

CBT adalah bentuk psikoterapi yang memodifikasi pola berpikir maladaptif serta perilaku baru untuk mengelola kecemasan dan menangani situasi stres.

Hipnoterapi merupakan tindakan memasuki alam bawah sadar seseorang untuk memberikan sugesti tertentu yang membuat perubahan permanen pada perilaku orang tersebut.

Baca juga: Emosi Negatif Memperburuk Sindrom Iritasi Usus Besar, Begini Solusinya

Kapan harus pergi ke dokter?

Mengutip Mayo Clinic, temui dokter Anda jika memiliki perubahan kebiasaan buang air besar yang terus-menerus atau tanda atau gejala IBS lainnya.

Mereka mungkin menunjukkan kondisi yang lebih serius, seperti kanker usus besar. Tanda dan gejala yang lebih serius meliputi:

  • Penurunan berat badan
  • Diare di malam hari
  • Perdarahan rektal
  • Anemia defisiensi besi
  • Muntah yang tidak dapat dijelaskan
  • Kesulitan menelan
  • Nyeri persisten yang tidak hilang dengan buang gas atau buang air besar.

Baca juga: Gejala Mirip, Ini Beda Kanker Usus dan Sindrom Iritasi Usus Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau