Nilai batas sehat berat badan seseorang dapat diukur melalui indeks massa tubuh (IMT/BMI), yaitu berat badan (dalam kg) dibagi tinggi badan (dalam meter).
Mengutip Kementerian Kesehatan, BMI normal untuk orang Indonesia 18,5-22,9.
Mengutip WebMD, berolahraga secara teratur dapat membantu menjaga kesehatan hati karena BMI dapat terkontrol pada tingkat sehat.
Sehingga, Anda dapat terhindar dari risiko penyakit hati berlemak nonalkohol.
Selain itu, dapat meningkatkan cara kerja insulin dan membakar trigliserida, yang sejenis lemak dalam darah.
Baca juga: Penyakit Hati
Mengutip Heatlh Xchange, untuk menjaga kesehatan hati, salah satunya adalah dengan vaksinasi hepatitis.
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati, yang penyebab utamanya adalah infeksi virus.
Secara umum, hepatitis diklasifikasikan ke dalam 5 kategori, yaitu A, B, C, D, dan E.
Namun, vaksinasi baru tersedia untuk kategori A dan B.
Mengutip WebMD, melakukan seks aman berpengaruh terhadap kesehatan hati karena salah satu infeksi hati dapat menyebar melalui tindakan itu.
Salah satunya adalah hepatitis C. Hepatitis C dapat ditularkan secara seksual atau jika ada kemungkinan kontak darah ke darah.
Penyakit hati ini sering kali tidak disadari dengan gejalanya yang muncul secara perlahan-lahan, sebelum menyebabkan kerusakan serius pada hati.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi Penderita Perlemakan Hati
Mengutip WebMD, obat-obatan yang sebenarnya bertujuan untuk kesehatan dapat juga menyebabkan kerusakan hati, terutama jika meminumnya tidak sesuai dengan petunjuk.
Mungkin mulanya dapat menimbulkan gejala, seperti:
Jika, kebiasaan buruk minum obat tanpa petunjuk atau rekomendasi ahil itu diteruskan dapat berakhir pada penyakit hati.
Beberapa obat berikut dapat memicu penyakit hati, jika dikonsumsi tidak dengan tepat:
Mengutip Health Xchange, obatan-obatan penurun berat badan yang dijual bebas juga dapat meningkatkan risiko Anda terkena penyakit hati.
Obat yang dapat membuat berat badan turun secara agresif akan memberikan tekanan berlebihan pada hati.
Obat juga cenderung rendah nutrisi yang justru dapat berbahaya bagi kesehatan hati.
Mengutip WebMD, sebagian suplemen dapat menyebabkan kerusakan hati.