Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis.
"Selama tidur nyenyak, apa yang kita sebut tidur gelombang lambat, hormon pertumbuhan dilepaskan," kata pakar tidur Phil Gehrman, PhD.
Seiring bertambahnya usia, hormon pertumbuhan membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.
Bahaya kurang tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan terlalu sedikit hormon pertumbuhan yang penting itu.
Baca juga: Kurang Tidur Bisa Menyebabkan Darah Tinggi, Kok Bisa?
Mengutip WebMD, peneliti Amerika dan Perancis pada 2009 menetapkan bahwa otak memainkan peran untuk mengkonsolidasikan sebagian besar memori saat tubuh tidur.
Saat itu informasi yang dipelajari dari hipokampus ditransfer ke neokorteks, di mana ingatan jangka panjang disimpan.
Sehingga, menjadi seorang pelupa bisa merupakan efek bahaya kurang tidur.
Mengutip WebMD, kurang tidur berhubungan dengan peningkatan rasa lapar dan kemungkinan obesitas.
Menurut sebuah studi pada 2004, orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari hampir 30 persen lebih mungkin menjadi gemuk dari pada mereka yang tidur 7 sampai 9 jam.
Dua hormon berperan dalam hubungan kurang tidur dan peningkatan berat badan.
Hormon ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin memberi sinyal rasa kenyang ke otak untuk menekan nafsu makan.
Waktu tidur yang lebih pendek menyebabkan penurunan leptin dan peningkatan ghrelin.
Oleh karena itu, ketika begadang kecenderungan Anda memiliki keinginan untuk makan makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat.
Baca juga: 4 Hal Penyebab Tidur Mendengkur
Mengutip WebMD, kurang tidur dapat memengaruhi penilian atau kebijakan Anda dalam melihat suatu peristiwa. Hal itu kecenderungan karena menurunnya akurasi.
Namun, di dunia yang semakin banyak tuntutan dan mobilitas yang cepat membuat kurang tidur seolah menjadi "lencana kehormatan".
Para ahli tidur mengatakan bahwa jika Anda berpikir Anda baik-baik saja dengan kurang tidur, itu salah.
“Studi menunjukkan bahwa seiring waktu, orang yang tidur enam jam, bukannya tujuh atau delapan jam, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi dengan kurang tidur itu. Mereka sudah terbiasa,” kata Dr. Gehrman.
“Tetapi jika Anda melihat bagaimana mereka melakukan tes kewaspadaan mental dan kinerja, itu terus menurun," ujarnya.
Bahaya kurang tidur paling ektrem adalah dapat membuat Anda memiliki risiko kematian dini.
Mengutip WebMD, dalam "Whitehall II Study," peneliti Inggris melihat bagaimana pola tidur memengaruhi kematian lebih dari 10.000 pegawai negeri Inggris selama dua dekade.
Hasilnya, yang diterbitkan pada 2007, menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur dari 7 menjadi 5 jam atau kurang dalam semalam hampir 2 kali lipat berisiko mengalami kematian dini.
Secara khusus, kurang tidur melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Harus Dikonsumsi saat Kurang Tidur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.