Terutama, jika bayi Anda berusia di atas 12 bulan dan masih muntah dengan parah setelah makan.
Muntah darah, cairan hijau atau kuning, atau zat yang terlihat seperti bubuk kopi juga dapat menandakan GERD atau gangguan lain yang lebih serius pada bayi.
Gumoh biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Bayi Anda bisa tetap terlihat bahagia dan sehat setelah gumoh.
Gumoh atau muntah yang kuat lebih menyakitkan dan akan diikuti dengan tangisan dan rewel.
GERD pada bayi dapat menyebabkan rasa sakit di perutnya, sehingga salah satu tandanya menyebabkan anak susah makan atau sulit menelan.
Rasa sakit pada perut bayi disebabkan oleh iritasi karena asam lambung yang naik kembali kerongkongan.
Baca juga: Apakah Penyakit GERD Itu Berbahaya?
GERD pada bayi membuatnya suka rewel dan menangin saat menyusu.
Rewel itu biasanya karena ketidaknyamanan perut atau iritasi esofagus yang dirasakan bayi.
Sendawa basah atau cegukkan adalah sendawa atau cegukkan yang disertai keluarnya cairan dari mulut bayi.
Kondisi ini bisa menjadi gejala refluks asam dan GERD.
Baca juga: 6 Makanan Sehat Pemicu GERD yang Perlu Diwaspadai
Berat badan bayi yang tidak kunjung meningkat dapat menjadi tanda GERD lainnya.
Penurunan berat badan atau tidak naiknya berat badan dapat menjadi akibat dari gumoh atau muntah berlebihan pada bayi.
Bayi yang mungkin suka mengolet selama atau setelah menyusui mungkin menjadi tanda GERD sedang dialaminya.
Gerakan mengolet itu diperkirakan respons karena adanya sensasi terbakar yang menyakitkan disebabkan oleh penumpukan cairan lambung di kerongkongan bayi.
Gerakan abnormal mungkin bisa merupakan masalah neurologis, tetapi itu bisa menjadi tanda GERD, jika bayi Anda juga mengalami muntah atau menolak makan.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab GERD pada Bayi dan Anak