Bayi yang mengembakan GERD biasanya akan sering batuk karena asam atau makanan masuk ke bagian belakang tenggorokan.
Makanan yang dimuntahkan bayi juga dapat terhirup paru-paru dan tenggorokan, yang kemudian dapat menyebabkan masalah pernapasan.
Masalah pernapasan, meliputi batuk, asma, pneumonia kimiawi atau bakterial, yang bisa berkembang sebagai akibat dari GERD.
Tanda GERD pada bayi juga bisa membuat si kecil sering tersedak karena isi perut kembali ke kerongkongannya.
Posisi tubuh bayi Anda saat menyusui bisa memperburuk keadaannnya.
Posisi kepala di atas membantu menjaga isi perut bayi tetap turun.
Cara terbaik adalah menjaga bayi Anda dalam posisi tegak setidaknya selama 30 menit setelah si kecil menyusu atau makan untuk mencegah yang ia telan naik kembali ke kerongkongan.
Baca juga: Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?
Isi perut yang naik kembali ke kerongkongan dapat mengiritasi lapisan esofagus dan menyebabkan nyeri dada dan mulas.
Nyeri dada atau mulas menjadi salah satu dari tanda-tanda GERD pada bayi yang paling umum, sama seperti orang dewasa.
Namun, mungkin kondisi ini lebih sulit dikenali pada bayi.
GERD dan refluks dapat membuat bayi Anda lebih sulit tidur sepanjang malam.
Disarankan untuk memberi makan bayi Anda jauh sebelum waktu tidurnya, agar makanan lebih lama di proses di dalam perut dengan posisi bayi dalam keadaan tegak.
Baca juga: 5 Beda LPR dan GERD yang Penting Diketahui
Mengutip WebMD, ada beberapa cara yang bisa dilakukan para orangtua untuk mencegah kondisi refluks asam berkembang menjadi GERD pada bayi, yaitu:
Jika gejala refluk asam atau GERD berlanjut, meski telah melakukan cara tersebut, Anda harus segar memeriksakan bayi Anda ke dokter.
Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.