Oleh karena itu, makanan yang diketahui mengandung etilen oksida akan langsung ditarik peredarannya oleh lembaga yang berwenang.
Paparan etilen oksida dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, diare, kesulitan bernapas, kantuk, kelemahan, kelelahan, mata dan kulit terbakar, radang dingin, dan efek reproduksi.
Ketika mencapai paru-paru, etilen okside akan berekasi dengan cairan di paru-paru dan menyebabkan kolaps paru, koma, kolaps kardiovaskular, dan kelumpuhan pada otot pernapasan.
Selain itu, paparan etilen oksida juga bisa meningkatkan risiko keguguran pada wanita. Pada pria, etilen okside juga bisa menurunkan berat testis dan konsentrasi sperma.
Riset yang dipublikasikan oleh Environmental Protection Agency juga menunjukan bahwa etilen oksida bisa meningkatkan risiko kanker, terutama kanker limfoid dan kanker payudara.
Baca juga: Apakah TBC Otak Bisa Menular?
Etilen oksida telah terbukti menyebabkan kanker limfoid dan tumor otak, paru-paru, jaringan ikat, rahim, dan kelenjar susu.
Organisasi Kesehatan Dunia juga mengklasifikasikan etilen oksida sebagai agen penyebab kanker (karsinogen).
Otoritas Perlindungan Lingkungan AS juga menganggap etilen oksida sebagai kemungkinan zat penyebab kanker.
Selain efek samping yang telah disebutkan di atas, etilen oksida juga bisa menyebabkan berbagai efek samping seperti berikut:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.