Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Gangguan Tidur yang Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

Kompas.com - 25/07/2022, 20:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa macam gangguan tidur bukan hal yang sepela karena bisa menjadi faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung Anda.

Mengutip CDC, tidur yang baik tidak hanya penting untuk tingkat energi Anda, tetapi juga penting untuk kesehatan jantung.

Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 jam tidur setiap malam. Namun, banyak juga orang dewasa yang tidak mendapatkan cukup waktu tidur.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Menurut WHO

Tidak cukup tidur selama satu atau dua hari mungkin tidak masalah, tetapi jika berlangsung lama bisa menyebabkan kondisi medis yang serius, seperti meningkatkan risiko penyakit jantung

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Mengutip Everyday Health, Rami Khayat, seorang ahli paru dan ahli obat tidur di The Ohio State University Wexler Medical Center mengatakan orang yang memiliki gangguan tidur bisa diamati.

"Jika Anda bangun dengan perasaan tidak segar, mengantuk di siang hari, atau jika Anda perlu membatasi aktivitas siang hari karena kurang energi, ini bisa menjadi tanda ada sesuatu yang terjadi saat tidur," kata Dr. Khayat.

Beberapa gangguan tidur yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, meliputi:

  • Sleep apnea
  • Ortopnea
  • Insomnia

Baca juga: Apa Fungsi Jantung?

Gangguan tidur

1. Sleep apnea

Mengutip Everyday Health, sleep apnea terjadi pada 70 persen pasien gagal jantung, menurut Dr. Khayat.

Ada dua jenis sleep apnea, yaitu:

  • Obstructive sleep apnea (OSA)

Sleep apnea jenis yang paling umum di mana otot-otot di bagian belakang tenggorokan terlalu rileks saat tidur, sebagian atau seluruhnya yang akhirnya menghalangi jalan napas.

  • Central sleep apnea (CSA)

Sleep apnea jenis yang kurang umum. Dr. Khayat mengatakan jenis gangguan tidur ini cenderung mampu memperburuk kondisi orang dengan gagal jantung yang sudah parah, terutama pada pria.

Baik OSA dan CSA mengganggu pernapasan malam hari dan berkontribusi pada kelelahan di siang hari.

“Kedua kondisi tersebut dapat mengakibatkan penurunan kadar oksigen darah secara berkala, yang meningkatkan kadar adrenalin dalam tubuh dan mengakibatkan Anda terbangun,” kata Dr. Khayat.

Semua kondisi khas dari semua jenis sleep apnea dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

"Semua aktivitas ini (sleep apnea) merugikan pengendalian gagal jantung," ujar Dr. Khayat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com