Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Dikdik Kodarusman
Dokter RSUD Majalengka

Dokter, peminat kajian autofagi. Saat ini bekerja di RSUD Majalengka, Jawa Barat

Pengobatan Dini Melalui Proses Autofagi

Kompas.com - 02/08/2022, 11:33 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Artinya, selain upaya untuk melawan virus juga harus mengatasi reaksi peradangan. Reaksi peradangan yang ditimbulkan oleh tubuh itu sendiri, bukan karena infeksi.

Untuk mengeradikasi virus atau bakteri dapat diatasi dengan mengaktifkan mekanisme autofagi kapan saja. Asalkan dalam kondisi hipoglikemia, glukagon dilepaskan. Glukagon memicu peroksisom melakukan glukoneogenesis dan lisosom melakukan autofagi.

Lisosom akan mencerna apapun yang mengandung gula. Termasuk virus dan bakteri. Begitupun peroksisom akan mencerna apapun yang mengandung lemak. Termasuk lipoprotein kapsul virus dan dinding sel bakteri.

Akibat dari glukoneogenesis adalah peningkatan kadar glukosa darah, hingga meningkatkan tekanan osmotik darah. Tekanan osmotik yang meningkat memicu perpindahan cairan ke dalam darah, hingga akan meningkatkan tekanan hidrostatik.

Laju aliran darah meningkat dan terbentuk urine yang banyak. Pengeluaran cairan (urine) harus segera diganti.

Penurunan cairan darah yang banyak (hipovolemik) dapat memicu vasopresin. Meski saat kondisi tekanan osmotik meningkat juga telah dilepaskan vasopresin. Namun waktunya tidak lama karena cepat dikompensasi oleh perpindahan cairan.

Pelepasan vasopresin akibat kondisi hipovolemik dapat berakibat fatal. Karena berlangsung lebih lama. Kecuali jika segera diatasi. Pelepasan vasopresin mengakibatkan penyempitan pembuluh darah arteri dan arteri kecil.

Penyempitan pembuluh darah arteri akan meningkatkan tekanan darah. Pada pembuluh darah jantung dapat mengakibatkan jantung kekurangan oksigen. Akibatnya terjadi gangguan irama jantung. Kondisi ini dapat berakibat fatal. Dikenal sebagai sindrom SADS.

Peroksisom dan lisosom tidak berdaya mengatasi reaksi peradangan. Butuh hormon kortisol untuk mengatasi peradangan secara alami. Selain kondisi hipoglikemia kortisol juga butuh kondisi relaks.

Kortisol pelepasannya dipengaruhi oleh growth hormon. Growth hormon dilepaskan saat seseorang mengalami istirahat yang cukup. Sangat berkaitan dengan siklus sirkadian seseorang.  Ini sebabnya mengapa jam makan harus dibatasi.  Jam makan yang terlalu dekat dengan waktu tidur akan menghambat pelepasan growth hormon.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+