Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2022, 09:00 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

Penulis

  • Benin, Afrika Selatan
  • Kamerun
  • Republik Afrika Tengah
  • Republik Demokratik Kongo
  • Gabon, Ghana (hanya ditemukan pada hewan)
  • Pantai Gading
  • Liberia
  • Nigeria
  • Sudan Selatan
  • Republik Kongo
  • Sierra Leone, Afrika Barat.

2. Vaksin Covid-19 sebabkan cacar monyet

Penyakit cacar monyet kembali menjadi sorotan setelah pandemi Covid-19 berganti status menjadi endemi. Seiring dengan itu, beberapa negara tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19.

Kemunculan cacar monyet lantas sempat disebut sebagai penyakit akibat vaksin Covid-19. Namun, monkeypox rupanya tidak disebarkan dari vaksinasi Covid-19.

Menurut CDC, empat vaksin Covid-19 yaitu Pfizer, Moderna, Novavax, dan Janssen tidak mengandung virus hidup.

Dua yang paling banyak didistribusikan di Indonesia, yaitu Pfizer dan Moderna, menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).

"Vaksin tersebut memberikan instruksi kepada sel-sel kita untuk membuat protein tak berbahaya yang mengejutkan virus (Covid-19)," ujar Curry-Winchell menjelaskan.

"Begitu sel kita membuat salinan virus, mereka menghancurkan materi genetik dari vaksin dan dapat memerangi Covid-19. Hal ini tidak ada kaitannta dengan virus cacar monyet," tambahnya.

Baca juga: 8 Gejala Cacar Monyet pada Anak yang Perlu Diwaspadai

3. Cacar monyet ditularkan melalui air

Penyebaran cacar monyet disebut-sebut dapat terjadi di kolam renang atau melalui air. Namun, kenyataannya penyakit kulit ini menyebar terutama melalui kontak dari kulit ke kulit.

Penyebaran cacar monyet umumnya terjadi ketika seseorang menyentuh selimut atau pakaian yang digunakan pasien cacar monyet.

Oleh sebab itu, meski tidak menular di air, orang yang terkena monkeypox tidak dianjurkan berada di tempat umum seperti kolam renang. Pasalnya, penderita bisa saja saling meminjami handuk dengan kerabat dekatnya.

4. Cacar monyet bukan infeksi menular seksual

Monkeypox bukanlah infeksi menular seksual, meski penularannya bisa terjadi akibat berhubungan badan, ciuman, atau sekadar berpelukan.

Sebagaimana diketahui, penyakit cacar monyet dapat menyebar hanya karena sentuhan dari kulit ke kulit atau bersinggungan dengan barang pasien.

“Cacar monyet dapat menyebar dari kontak kulit ke kulit yang tidak bersifat seksual atau intim,” kata Armand Balboni, ahli penyakit menular, kepada Healthline.

“IMS paling sering menyebar melalui kontak seksual. Seks saja bukan satu-satunya cara penyebaran cacar monyet.”

Baca juga: 5 Hal yang Penting tentang Cacar Monyet, Gejala hingga Pencegahan

 

5. Cacar monyet tidak selalu mengakibatkan kematian

Wabah cacar monyet bukan seperti Covid-19 yang memakan korban jiwa. Cacar monyet umumnya dapat disembuhkan.

Namun, penyakit ini sangat berbahaya apabila menyerang anak-anak yang belum menerima vaksin cacar air atau varisela.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau