Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 23/08/2022, 09:00 WIB

Meski kasusnya baru saja ditemukan di beberapa negara, termasuk Indonesia, cacar monyet bukanlah penyakit baru layaknya Covid-19. Cacar monyet merupakan penyakit yang sudah ada sejak 6 tahun terakhir.

Baca juga: 4 Fakta tentang Vaksin Cacar Monyet yang Disetujui FDA

Melansir Healthline, dr. Bayo Curry-Winchell, direktur klinis di Carbon Health, menyatakan para ilmuwan pertama kali mengetahui tentang virus ini pada tahun 1958.

Saat itu, terjadi dua wabah penyakit mirip cacar yang menyerang sekumpulan monyet di pusat penelitian.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menetapkan monkeypox sebagai endemi atau wabah penyakit yang terjadi secara konsisten di wilayah tertentu.

Menurut WHO, penyakit cacar monyet merupakan endemi di beberapa negara berikut.

  • Benin, Afrika Selatan
  • Kamerun
  • Republik Afrika Tengah
  • Republik Demokratik Kongo
  • Gabon, Ghana (hanya ditemukan pada hewan)
  • Pantai Gading
  • Liberia
  • Nigeria
  • Sudan Selatan
  • Republik Kongo
  • Sierra Leone, Afrika Barat.

2. Vaksin Covid-19 sebabkan cacar monyet

Penyakit cacar monyet kembali menjadi sorotan setelah pandemi Covid-19 berganti status menjadi endemi. Seiring dengan itu, beberapa negara tengah gencar melakukan vaksinasi Covid-19.

Kemunculan cacar monyet lantas sempat disebut sebagai penyakit akibat vaksin Covid-19. Namun, monkeypox rupanya tidak disebarkan dari vaksinasi Covid-19.

Menurut CDC, empat vaksin Covid-19 yaitu Pfizer, Moderna, Novavax, dan Janssen tidak mengandung virus hidup.

Dua yang paling banyak didistribusikan di Indonesia, yaitu Pfizer dan Moderna, menggunakan teknologi messenger RNA (mRNA).

"Vaksin tersebut memberikan instruksi kepada sel-sel kita untuk membuat protein tak berbahaya yang mengejutkan virus (Covid-19)," ujar Curry-Winchell menjelaskan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+