Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2022, 12:00 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Keringat dapat diproduksi berlebihan oleh tubuh, di mana kondisi ini disebut hiperhidrosis yang dikenal juga sebagai polihidrosis atau sudorrhea.

Meskipun tidak mengancam jiwa, kondisi keringat tidak normal ini bisa membuat penderitanya tidak nyaman, malu, dan bahkan menyebabkan trauma psikologis.

Mengutip Medical News Today, hiperhidrosis didefinisikan sebagai keringat yang mengganggu aktivitas normal.

Baca juga: Tanda-tanda Keringat Tidak Normal Jadi Petunjuk Kondisi Kesehatan

Keringat tidak normal ini bisa memengaruhi hanya satu area tertentu atau seluruh tubuh Anda.

Gejala serangan jantung saat tidur, seperti nyeri dada dan muncul keringat dingin penting dikenali untuk dapat dikonsultasikan segera dengan dokter.

Keringat berlebihan biasanya paling aktif di bagian:

  • Telapak tangan (palmar hyperhidrosis)
  • Telepak kaki (plantar hyperhidrosis)
  • Ketiak (axillary hyperhidrosis)
  • Selangkangan

Hal ini karena di sana konsentrasi kelenjar keringat yang relatif tinggi.

Kondisi hiperhidrosis mungkin sudah ada sejak Anda lahir, tapi ada juga yang mengalaminya saat beranjak dewasa.

Sebagian besar kasus keringat berlebih cenderung dimulai selama masa remaja seseorang.

Baca juga: 7 Fungsi Keringat bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

Tanda-tanda

Mengutip Healthline, berikut tanda-tanda keringat berlebihan yang tidak normal yang bisa diamati:

  • Keringat berlebih yang terjadi setidaknya selama 6 bulan tanpa alasan yang jelas
  • Keringat yang terjadi di kedua sisi tubuh Anda dalam jumlah yang kira-kira sama
  • Insiden keringat berlebih setidaknya seminggu sekali
  • Berkeringat yang mengganggu aktivitas sehari-hari Anda. Misalnya, licin saat memegang pena, keringat mudah membasahi kertas tugas, atau keybord komputer.
  • Keringat berlebih yang dimulai saat Anda berusia kurang dari usia 25 tahun

Mengutip Cleveland Clinic, tanda-tanda keringat berlebihan lainnya:

  • Baju mudah basah
  • Muncul manik-manik keringat di pipi atau dahi, meski tidak melakukan aktivitas fisik berat atau terlalu kepanasan.
  • Gatal dan peradangan saat keringat mengiritasi daerah yang terkena
  • Bau badan yang kuat: ketika bakteri pada kulit bercampur dengan partikel keringat.
  • Residu dari kombinasi keringat: bakteri dan bahan kimia (deodoran) akan meninggalkan bekas yang terlihat pada pakaian.
  • Perubahan kulit, seperti pucat atau perubahan warna lainnya, lalu retak atau keriput.
  • Maserasi (kulit yang sangat lembut atau hancur) di telapak kaki Anda.

Baca juga: 8 Penyebab Keringat Berlebihan di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Tanda-tanda keringat berlebihan yang tidak normal bisa menjadi petunjuk untuk jenis hiperhidrosis yang Anda miliki.

Berdasarkan lokasi keringat berlebihan terjadi, hiperhidrosis dibedakan menjadi:

  • Hiperhidrosis fokal: ketika keringat berlebih terlokalisasi. Misalnya, palmoplantar hyperhidrosis yaitu keringat berlebih yang terjadi pada telapak tangan dan telapak kaki.
  • Hiperhidrosis umum: keringat berlebihan yang memengaruhi seluruh tubuh.

Keringat berlebihan akibat hiperhidrosis fokal biasanya memengaruhi kedua sisi tubuh (baik tangan atau kaki).

Hiperhidrosis fokal tidak menyebabkan keringat malam dan tidak hilang tanpa pengobatan. Orang dengan hiperhidrosis umum mungkin berkeringat saat tidur.

Baca juga: 10 Penyebab Biang Keringat, Tak Hanya karena Cuaca Panas

Tanda-tanda keringat berlebihan yang serius

Keringat berlebihan bisa menjadi tanda-tanda dari kondisi lain yang sangat serius. Periksa ke dokter segera, jika Anda mengalami:

  • Berkeringat berlebihan dan mengalami penurunan berat badan
  • Berkeringat berlebihan saat Anda tidur
  • Berkeringat berlebihan yang disertai demam, nyeri dada, sesak napas, dan detak jantung cepat
  • Berkeringat berlebihan dan nyeri dada atau perasaan tertekan di dada
  • Berkeringat berlebihan yang berkepanjangan dan tidak dapat dijelaskan

Diagnosis

Mengutip Cleveland Clinic, Anda perlu melakukan tes untuk memastikan kondisi Anda dan mengetahui penyebab keringat berlebihan yang tidak normal tersebut.

Anda mungkin memerlukan satu atau lebih tes, seperti tes darah atau urin yang dapat mengkonfirmasi atau mengesampingkan kondisi medis yang mendasarinya.

Penyedia Anda juga dapat merekomendasikan tes untuk mengukur berapa banyak keringat yang dihasilkan tubuh Anda.

Tes tersebut meliputi:

  • Tes pati-yodium: dokter akan meneteskan larutan yodium ke area yang berkeringat dan menaburkan pati di atas larutan yodium. Keringat berlebihan akan nampak menjadi biru tua.
  • Tes kertas: dokter akan menempatkan kertas khusus untuk menyerap keringat di area produksinya. Kemudian, kertas ditimbang untuk menentukan seberapa banyak Anda berkeringat.

Baca juga: 13 Cara Menghilangkan Biang Keringat secara Alami

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com