Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Lemak Benar-benar Membuat Kita Gemuk?

Kompas.com - 28/09/2022, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Menghindari makanan berlemak banyak dilakukan orang ketika ingin menurunkan berat badan.

Namun, apakah lemak memang bisa menyebabkan berat badan bertambah?

Menurut ahli diet Anna Taylor, ada berbagai jenis lemak dalam makanan dan tidak semuanya berdampak buruk pada tubuh atau menyebabkan gemuk.

Ada lemak "jahat" yang dapat berkontribusi pada masalah kesehatan seperti penambahan berat badan, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi.

Tetapi ada juga lemak "baik" yang penting untuk tubuh Anda dan dapat meningkatkan kesehatan Anda.

Lemak baik ini juga dapat membantu Anda mengontrol berat badan dengan lebih baik – jika dimakan dalam jumlah yang tepat.

Baca juga: 7 Makanan Terburuk yang Menyebabkan Perut Bergelambir

Lemak mana yang baik untuk Anda?

Menurut Talylor, lemak tak jenuh adalah jenis lemak makanan yang baik untuk tubuh.

Jenis lemak ini biasanya ditemukan makanan nabati (sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian) dan ikan berlemak.

Penelitian menunjukkan bahwa makan makanan tinggi lemak tak jenuh dalam jumlah sedang dapat membantu:

  • Menurunkan risiko penyakit jantung atau stroke.
  • Meningkatkan kolesterol baik sekaligus menurunkan kolesterol jahat dalam darah Anda.
  • Menjaga sel-sel tubuh dan kesehatan otak Anda.
  • Meningkatkan penyerapan vitamin tertentu, seperti A, D, E dan K.
  • Melawan peradangan.
  • Kurangi risiko kematian dini.

Lemak tak jenuh juga membuat perut Anda terasa kenyang untuk waktu yang lebih lama, yang dapat membantu mengekang keinginan makan.

"Lemak ini benar-benar sumber kalori yang terkonsentrasi," kata Taylor.

Ada dua jenis lemak tak jenuh, dengan perbedaan pada ikatan molekul. Kedua jenis tersebut adalah:

1. Lemak tak jenuh tunggal

Makanan nabati utuh atau tidak diproses biasanya berfungsi sebagai sumber lemak tak jenuh tunggal terbaik.

Contoh makanan mengandung lemak tak jenuh tunggal, antara lain:

  • Alpukat.
  • Kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, pecan dan pistachio.
  • Zaitun dan minyak zaitun.
  • Kacang tanah dan selai kacang.
  • Biji-bijian seperti biji labu, biji wijen dan biji bunga matahari.

Baca juga: 4 Rekomendasi Sarapan untuk Menurunkan Berat Badan

2. Lemak tak jenuh ganda

Ada dua jenis lemak tak jenuh ganda, yakni omega 3 dan omega 6.

Omega-3 dapat meningkatkan kesehatan jantung Anda, mempertajam aktivitas otak dan membantu penglihatan Anda.

Jenis lemak ini juga membantu melawan peradangan dan mendukung sistem kekebalan, pencernaan, dan kesuburan Anda.

Makanan yang mengandung omega 3 tinggi bisa Anda temukan dalam ikan salmon, tuna sirip boiru, dan ikan herring.

Anda juga bisa menemukan omega 3 di dalam biji-bijian, seperti kenari, biji rami, dan biji chia.

Sementara itu, omega 6 bermanfaat untuk kesehatan otak dan pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan.

Omega 6 bisa Anda temukan dalam minyak canola, kedelai, dan bunga matahari.

Lemak mana yang buruk untuk Anda?

Ada dua jenis lemak yang harus Anda hindari, yakni lemak jenuh dan lemak trans. Lemak jenuh bisa Anda temuka dalam daging berlemak tinggi seperti potongan daging sapi dan babi berlemak atau unggas dengan kulit.

Lemak jenuh juga bisa Anda temukan dalam produk hewani seperti telur dan produk susu tinggi lemak.

Sementara itu, lemak trans bisa Anda temukan dalam makanan yang digoreng atau minyak sayur terhidrogenasi.

Makanan yang banyak mengandung lemak jahat dapat memicu risiko berikut:

  • Meningkatkan risiko masalah yang berhubungan dengan jantung.
  • Membuat lonjakan kadar kolesterol.
  • Menyebabkan peradangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau