KOMPAS.com - Stadium kanker rahim penting diketahui untuk menggambarkan penyebaran penyakit dan menentukan pengobatan yang tepat.
Setiap wanita memiliki risiko mengalami kanker rahim dan semakin berisiko seiring bertambahnya usia.
Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar kanker rahim terjadi setelah wanita berusia 50 tahun.
Kanker rahim yang disebut juga sebagai kanker uterus, memiliki tanda paling umum berupa pendarahan abnormal.
Pendarahan abnormal termasuk:
Baca juga: Tanda-tanda Kanker Rahim yang Perlu Diperhatikan
Jika wanita didiagnosis mengidap kanker rahim, dokter akan mencari tahu stadiumnya.
Stadium adalah salah satu faktor terpenting untuk mengetahui seberapa serius kanker dan bagaimana mengobati kanker.
Menurut sistem Federasi Internasional Ginekologi dan Obstetri (FIGO), stadium kanker rahim berkisar dari stadium I sampai IV.
Mengutip Cleveland Clinic, semakin rendah angkanya, semakin sedikit kanker yang menyebar. Angka yang lebih tinggi, seperti stadium IV, berarti kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Baca juga: Fungsi Rahim dan Cara Menjaga Kesehatannya
Mengutip Verywell Heatlh, pada stadium awal ini kanker tumbuh di dalam rahim dan mungkin tumbuh ke dalam kelenjar serviks, tetapi tidak ke jaringan ikat serviks.
Sementara, tidak ada tanda-tanda kanker di kelenjar getah bening di dekatnya.
Stadium ini diketegorikan lagi menjadi berikut:
Ada pun tanda-tanda kanker rahim pada stadium ini meliputi keputihan dan pendarahan yang tidak normal.
Ini bisa termasuk pendarahan yang sangat berat yang tidak khas dalam menstruasi atau pendarahan setelah Anda mulai menopause.