Siklus haid wanita normalnya berlangsung antara 26-32 hari sekali. Tapi, beberapa wanita memiliki siklus haid pendek, sehingga sering haid dua kali dalam sebulan. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko kanker rahim.
Wanita yang haid pertamanya lebih awal dibandingkan masa pubertas normal remaja putri lainnya juga riskan terkena kanker rahim. Menstruasi pertama dianggap terlalu dini apabila terjadi sebelum usia 12 tahun.
Wanita yang menopause setelah usianya melewati 50 tahun juga lebih berisiko mengalami kanker rahim dibandingkan wanita yang menopause sebelum usia 50 tahun.
Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Kanker Serviks yang Sebaiknya Dihindari Wanita
Wanita yang tidak hamil dan melahirkan juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker rahim dibandingkan wanita yang pernah hamil dan melahirkan. Proses kehamilan dan persalinan dapat menyeimbangkan kadar hormon kewanitaan.
Berat badan berlebih atau berat badan tidak ideal di atas ambang batas normal bisa meningkatkan kadar estrogen pada wanita, terutama setelah menopase. Kondisi ini membuat wanita obesitas lebih rentan terkena kanker rahim.
Sindrom metabolik adalah gangguan metabolisme yang berkembang karena seseorang memiliki perut buncit, kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan lemak jahat tinggi. Wanita dengan sindrom metabolik rentan terkena kanker rahim dan penyakit kronis.
Baca juga: 5 Kebiasaan Penyebab Kanker Payudara yang Sebaiknya Dihindari
Wanita yang memiliki riwayat penebalan lapisan rahim atau hiperplasia endometrium memiliki risiko kanker rahim lebih tinggi dibandingkan wanita tanpa riwayat penyakit ini. Penyakit ini bisa muncul karena hormon tidak seimbang, obesitas, dan masalah kesehatan lain.
Wanita dengan riwayat PCOS atau poly-cystic ovary syndrome (sindrom ovarium polikistik) juga rawan terkena kanker rahim. Pasalnya, penyakit ini menyebabkan hormon tidak seimbang dan infertilitas. Keduanya termasuk faktor risiko penyebab kanker rahim.
Wanita yang pernah terkena kanker payudara, ovarium, atau endometrium juga rentan terkena kanker rahim. Pasalnya, penyakit kanker lain tersebut memiliki faktor risiko yang sama, terutama terkait pola makan tidak sehat, hormon tidak seimbang, dan masalah reproduksi.
Baca juga: Kenali Apa itu Infeksi HPV, Penyebab Kanker Serviks dan Kutil Kelamin
Hipotiroid adalah gangguan metabolisme yang menyebabkan tubuh kekurangan hormon tiroid. Kondisi ini bisa menyebabkan hormon tidak seimbang, obesitas, dan faktor lain yang membuat wanita lebih berisiko terkena kanker rahim.
Kanker rahim sering dialami wanita penderita diabetes tipe 2. Pasalnya, penyakit ini meningkatkan risiko obesitas dan membuat hormon tidak seimbang pada wanita.
Tumor ovarium juga termasuk faktor penyebab tumor rahim. Tumor ini bisa menghasilkan hormon estrogen yang merangsang pertumbuhan lapisan rahim, yang bisa menyebabkan kanker rahim.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Payudara dan Cara Mencegahnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.